#RekomendasiNewsBytes: 'Forgive Us Our Trespasses'-kisah keberanian, tekad, optimisme
Apa ceritanya
Berlatar masa-masa kelam dan suram dalam sejarah dunia, film pendek tentang Nazi Jerman karya Ashley Eakin, Forgive Us Our Trespasses, menceritakan kisah keberanian yang luar biasa.
Melalui perspektif anak laki-laki yang masih sekolah, film tersebut menyampaikan pesan harapan dan kemanusiaan, terutama ketika situasi tidak berpihak kepada seseorang.
Sedang tayang di Netflix, film ini hanya meminta 13 menit waktu kita tetapi akan membekas di jiwa selamanya.
Plot
Menunjukkan penderitaan korban Aksi T4 Hitler yang mengerikan
Film yang dimulai dari pertengahan peristiwa ini dibuka dengan Peter (Knox Gibson) yang berada dalam sebuah kelas.
Hal pertama yang kita lihat dari karakter ini adalah dia kidal, dan tak lama berselang, realitas menyedihkan—tangan kanannya hilang.
Kita kemudian menyadari bahwa di Nazi Jerman, Aksi T4 Hitler menyebabkan pembunuhan 300.000 orang cacat, dan Peter bakal menjadi sasaran karena alasan yang sama.
Masa mengerikan
Kematian dan kesuraman memenuhi film ini sejak awal
Kematian dan suasana kelam memenuhi film ini.
Bahkan ketika guru mengajukan pertanyaan tentang perawatan pasien dengan penyakit keturunan tetapi biayanya terlalu mahal, seorang anak dengan polos bertanya, "Jadi, apa yang kita lakukan dalam situasi itu?" Anak laki-laki lain menjawab begitu saja, "Kita bunuh mereka."
Dia pun tidak terkejut; masa-masa itu sarat akan gejolak dan kematian merupakan pilihan utama.
Perumpamaan
Penggambaran film menjadi inti narasi
Dalam film yang mengusung ketegangan, kebobrokan moral, dilema etika, dan keberanian yang gigih, penggambaran dan penataan adegannya melengkapi narasi dengan baik.
Cuaca sedingin es, lapisan salju, kurangnya sinar matahari (dan optimisme), dan selubung kesuraman menyelimuti kota.
Hal-hal itu berfungsi sebagai cerminan dari apa yang pernah dihadapi oleh sang protagonis dan jutaan orang seperti dia.
Akibat
Masa-masa kejam merenggut kepolosan anak-anak
Diskusi kelas yang disebutkan di atas, dengan caranya sendiri, juga merenggut kepolosan yang jadi sifat bawaan anak-anak, dan ketika menyadari bahwa mereka hidup dengan waktu yang terbatas, mereka dipaksa menjadi dewasa lebih cepat.
Hal itu semakin jelas ketika masalah matematika sederhana, dalam beberapa menit, berubah menjadi diskusi tersirat tentang eutanasia, absolutisme moral, dan, masalah etika.
Di masa-masa sulit, tidak ada lagi tempat bagi kemanusiaan.
Keberanian
Keberanian Peter tidak dipunyai semua orang
Ketika film ini mencapai titik ketegangan yang krusial, dan tentara Nazi datang untuk mengeksekusi sang subjek (Peter), dia mengerahkan keberanian untuk melawan mereka, meskipun tahu bahwa mereka punya lebih banyak peralatan dan kekuatan daripada yang dia punya selama hidupnya.
Dari anak laki-laki yang kita kasihani saat pertama kali melihatnya, dia berubah menjadi seseorang yang menginspirasi.
Kesimpulan
Masukkan film pendek ini dalam daftar tonton Anda
Forgive Us Our Trespasses hadir sebagai tontonan yang menyentuh lantaran mengangkat kisah rakyat biasa.
Ada banyak adegan mencekam tetapi penggambaran itu tidak pernah menutupi narasi inti.
Film ini barangkali mengangkat tema yang suram dan kelam, tetapi bagian akhirnya berisi optimisme.
Dengan demikian, ini berfungsi sebagai film langka yang dengan sempurna berbicara bagi orang-orang yang menuntut rasa hormat, uluran tangan, dan pengakuan.