'Oppenheimer': Ketahui konteks sejarah di balik film thriller Christopher Nolan
Semakin sulit untuk menahan kegembiraan kami untuk Oppenheimer karya Christopher Nolan. Disebut-sebut sebagai film biografi kontroversial, berputar di sekitar tokoh kontroversial J Robert Oppenheimer —juga dianggap sebagai "bapak bom atom"—film ini menggali bab penting dalam sejarah dunia. Sebelum Anda masuk ke bioskop untuk menonton film biografi yang menggugah pikiran ini, kenali sejarah menawan di balik Oppenheimer.
Tahap awal dan tujuan untuk mengembangkan bom atom
Pada awal Perang Dunia II, komunitas ilmiah AS berjuang untuk mengejar Jerman dalam hal tenaga atom. Pada awal 1940-an, pemerintah AS menyetujui program yang sangat rahasia, yang bertujuan untuk mengembangkan bom atom pertama di dunia. Lebih dari 130 ribu individu terlibat di tiga lokasi utama: Oak Ridge di Tennessee, Richland di Washington, dan Los Alamos di New Mexico.
Oppenheimer dan Proyek Manhattan
Pada Mei 1942, Oppenheimer didaftarkan oleh Ketua Komite Riset Pertahanan Nasional untuk bergabung dalam proyek yang disahkan oleh Presiden AS saat itu Franklin D Roosevelt. Oppenheimer diberi tanggung jawab untuk menangani kalkulasi neutron yang diperlukan untuk pengembangan bom atom. Akhirnya, proyek terkenal itu muncul pada bulan Juni, dengan Oppenheimer mengambil peran sebagai direktur Laboratorium Los Alamos.
Apa cerita di balik nama proyek tersebut?
Sejarawan Robert S Norris mengungkapkan bahwa proyek tersebut awalnya bernama "Laboratorium Pengembangan Bahan Pengganti". Namun, direktur program Mayor Jenderal Leslie Groves (digambarkan oleh Matt Damon dalam film) bersikeras untuk mengubah nama agar tidak menarik perhatian yang tidak perlu ke misi rahasia. Selanjutnya berganti nama menjadi "The Manhattan Engineer District", nama itu akhirnya disederhanakan menjadi "Proyek Manhattan".
Trinity Test: Oppenheimer menamai situs itu dengan puisi John Donne
Pada 16 Juli 1945, pukul 05.30, para ilmuwan di Los Alamos melakukan uji coba bom plutonium. Situs uji itu dinamai Trinity oleh Oppenheimer, terinspirasi oleh puisi John Donne, menurut sejarawan. Setelah ledakan di atas menara baja, kilatan cahaya yang cemerlang dan gelombang panas menyelimuti area tersebut, menciptakan awan besar seperti jamur yang membentang sekitar 40.000 kaki menjulang di langit.
Pengembangan dua bom atom dan akibatnya
Uranimum-235 dan plutonium adalah dua komponen paling penting untuk menciptakan tenaga nuklir dan bom atom. Uranium digunakan dalam pembuatan bom "Little Boy", yang dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Dalam tiga hari, AS menjatuhkan "Fat Man" di Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Pemboman udara mematikan itu bersama-sama menewaskan antara 120-226 ribu orang, yang sebagian besar adalah warga sipil.
Audiensi keamanan Oppenheimer April 1954
Oppenheimer memberi tahu Presiden Harry S Truman (diperankan oleh Gary Oldman ) bahwa "Saya merasakan darah di tangan saya." Segera setelah itu, penentangan Oppenheimer terhadap perang semakin kuat. Ketika AS berencana mengembangkan bom hidrogen di tengah memburuknya hubungan dengan Uni Soviet, Oppenheimer secara terbuka mengkritik langkah tersebut. Hal ini menyebabkan audiensi keamanan Oppenheimer yang terkenal pada tahun 1954—diprakarsai oleh Lewis Strauss (Robert Downey Jr).