#ComicBytes: Novel grafis Marvel yang wajib dibaca tiap penggemar
Berbeda dengan edisi komik, yang sering kali diterbitkan dalam bentuk seri selama jangka waktu tertentu, novel grafis memiliki awal, pertengahan, dan akhir. Keduanya menggunakan ilustrasi sebagai media namun selain itu sangat berbeda. Selama bertahun-tahun, Marvel sudah membuat beberapa novel semacam ini yang amat populer di antara para penggemar setia. Berikut adalah deretan terbaik dari publikasi tersebut.
Kisah tragis 'The Night Gwen Stacy Died'
Sebelumnya diterbitkan dalam beberapa seri, Amazing Spider-Man #121-#122 dan kelanjutannya yang digabungkan dalam sebuah novel, The Night Gwen Stacy Died merupakan kisah yang tragis. Seperti yang ditunjukkan namanya, alur cerita ini berfokus pada kematian kekasih Peter, Gwen Stacy, setelah ia gagal menyelamatkannya saat jatuh karena Green Goblin. Cerita ini menjadi dasar untuk film The Amazing Spider-Man 2.
'Daredevil: Born Again' adalah kisah penuh aksi tentang kebangkitan
Daredevil: Born Again, yang diceritakan dalam Daredevil #227-231 sebelum menjadi novel, mirip seperti film aksi seru yang digambarkan secara visual. Ketika penjahat super Kingpin mengetahui identitas asli Daredevil, dia pun membuat kehidupan pengacara yang menjadi superhero Matt Murdock seperti neraka. Diisi dengan kisah percintaaan, agama, aksi, hingga Captain America, diceritakan bahwa Daredevil tersiksa setengah mati lalu bangkit menjadi lebih tangguh dari sebelumnya.
'The Dark Phoenix Saga' mengubah total kehidupan Jean Grey
Yang menjadi patokan utama untuk cerita mutan di Marvel adalah The Dark Phoenix Saga. Di sini, Jean Grey memperoleh kekuatan penghancur yang sangat besar kala secara tidak sengaja menjadi tempat hinggapnya Phoenix Force. Hal ini tak hanya membahayakan hubungannya dengan X-Men tapi juga mengancam seluruh alam semesta. Inilah titik tolak utama dalam kehidupan Jeans saat dirinya menjadi Dark Phoenix.
'God Loves, Man Kills': Pertarungan antara manusia dan mutan
Mutan merupakan representasi dari kaum termarginalkan di dunia nyata. Dan X-Men: God Loves, Man Kills adalah ungkapan metaforis yang cemerlang mengenai isu ini. Di sini, William Stryker, seorang pendeta fanatik menggunakan daya tariknya untuk menyebarkan kebencian terhadap mutan di antara pengikutnya dan meminta mereka untuk bertindak secara sepihak demi kemanusiaan. Hal ini berujung pada konflik yang membuat X-Men bergabung dengan Magneto.
'Marvels' mengisahkan fase awal Marvel
Setiap penggemar wajib membaca Marvels setidaknya sekali seumur hidup. Seri empat terbitan ini menampilkan tahun-tahun awal Marvel Universe melalui perspektif Phil Sheldon, seorang jurnalis foto. Sejumlah peristiwa tersebut merupakan kemunculan perdana Namor dan Human Torch yang pertama, debut Captain America, Fantastic Four melawan Galactus, X-Men melawan Sentinels, dan awal mula Spider-Man.