#NewsBytesExplainer: Memahami perfilman rumah seni—definisi, karakteristik, contoh menonjol
Perfilman sangat subyektif, dan tentu saja, tidak setiap film menarik bagi setiap penonton. Meskipun adegannya sangat didominasi oleh film-film komersial yang memiliki semua bahan untuk menarik penonton ke bioskop, ada juga subgenre — yaitu film-film rumah seni, yang bersih dari aspek "komersial" apa pun dan ditentukan oleh realistik yang mengakar. Kami sajikan istilah ini dan contoh yang menonjol hari ini.
Pahami perbedaan antara sinema komersial dan sinema seni
Film seni biasanya dibuat dengan mempertimbangkan audiens khusus dan bukan penonton komersial dan umumnya diapresiasi oleh kritikus film, mahasiswa film, dll. Mereka sering kali tidak memiliki lagu, melodrama yang tidak perlu, dan adegan yang berlebihan dan disyuting di lokasi nyata karena kurangnya anggaran. Meskipun aturan ini bervariasi, mereka sering mempekerjakan seniman teater daripada aktor arus utama terkemuka.
Apa karakteristik yang mendefinisikan film rumah seni?
Hampir semua film seni memiliki benang merah yang mengikatnya. Mereka berfokus pada realisme dan keaslian sosial, menghadirkan kisah-kisah irisan kehidupan, lebih halus, bergerak lambat, dan bernuansa dalam pendekatan mereka dibandingkan dengan penghibur masala, bisa memiliki akhir terbuka, dan berfokus secara signifikan pada ambisi dan pemikiran orang-orang. protagonis. Contoh terbaru yang memenuhi kriteria ini adalah Dhuin karya Achal Mishra di MUBI.
Punya langganan MUBI? Tonton film seni internasional ini
Platform streaming MUBI berada jauh di depan rekan-rekannya dalam hal film rumah seni karena memiliki koleksi eksklusif film ceruk independen dari seluruh penjuru dunia. Beberapa contohnya adalah Bicycle Thieves, In the Mood for Love, Dogtooth, The 400 Blows, Breathless, trilogi The Three Colors, Melancholia, Through a Glass Darkly, dan The Skin I Live In.
Contoh India: Sudahkah Anda menonton film seni ini?
Film seni di India telah ada selama beberapa dekade dan bahkan dapat ditelusuri kembali ke salah satu bapak pendiri sinema India, Satyajit Ray. Beberapa contohnya termasuk trilogi Apu dan Charulata karyanya, Do Bigha Zamin karya Bimal Roy, Neecha Nagar karya Chetan Anand, Pyaasa karya Guru Dutt, Salaam Bombay! karya Mira Nair, Manthan karya Shyam Benegal, Khandhar dan Bhuvan Shome karya Mrinal Sen, dan Ship of Theseus karya Anand Gandhi.