'Moonlight' Hingga 'EEAAO': Film Terbaik Dari A24
A24, sebuah perusahaan produksi film inovatif, telah mendefinisikan ulang penceritaan dengan komitmennya terhadap narasi yang berani dan visi artistik yang kuat. Terkenal karena memproduksi film-film yang mendapat pujian kritis, memukau secara visual, dan memenangkan Oscar, A24 telah menjadi ciri kualitas di Hollywood. Dengan film-film pilihan kami, selami kreasi terbaik dari perusahaan ini, di mana sebuah penuturan cerita mencapai tingkatan baru dan batas-batas sinematik didorong hingga batasnya.
'Moonlight' (2016)
Pemenang dari tiga piala Oscar, Moonlight adalah film masa depan yang mengharukan yang menceritakan kehidupan Chiron, seorang pemuda kulit hitam yang tumbuh di Miami. Ditulis dan disutradarai oleh Barry Jenkins, film ini terungkap melalui tiga bab berbeda, yang menggambarkan perjuangannya dengan identitas, seksualitas, dan ekspektasi masyarakat. Film ini menavigasi kompleksitas penemuan jati diri, dengan penuh kasih menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh mereka yang berada di pinggiran masyarakat.
'Lady Bird' (2017)
Lady Bird yang disutradarai Greta Gerwig adalah film dewasa yang menyentuh hati yang mengikuti Christine "Lady Bird" McPherson saat dia menjalani tahun terakhirnya di sebuah sekolah menengah Katolik di Sacramento. Film ini dengan indah menangkap esensi masa remaja, persahabatan, dan hubungan penuh gejolak antara Lady Bird dan ibunya yang berkemauan keras. Film yang masuk nominasi Oscar ini mencerminkan penggambaran sejati penemuan jati diri dan ikatan kekeluargaan.
'The Farewell' (2019)
The Farewell karya Lulu Wang adalah drama menyentuh yang mengintip ke dalam identitas budaya dan ikatan keluarga. Film ini mengikuti Billi, seorang wanita Tionghoa-Amerika, yang kembali ke Tiongkok bersama keluarganya dengan kedok pernikahan palsu untuk diam-diam mengucapkan selamat tinggal kepada ibu pemimpin tercinta mereka, Nai Nai, yang didiagnosis menderita kanker stadium akhir. Film ini berdiri di persimpangan antara tradisi, cinta, dan kehilangan yang tak terhindarkan.
'C'mon C'mon' (2021)
Disutradarai oleh Mike Mills, C'mon C'mon, sebuah drama yang lembut dan introspektif yang mengikuti kisah seorang jurnalis, yang diperankan oleh Joaquin Phoenix, saat ia memulai perjalanan lintas negara bersama keponakannya yang masih kecil. Melalui percakapan intim dan momen keterhubungan, film ini membedah tema keluarga, cinta, dan kompleksitas membesarkan anak di dunia yang berubah dengan cepat. Film ini adalah eksplorasi penuh tentang hubungan antarmanusia dan perkembangan pribadi.
'Everything Everywhere All at Once' (2022)
Everything Everywhere All at Once adalah film fiksi ilmiah menakjubkan yang mengikuti seorang ibu rumah tangga Tionghoa-Amerika, diperankan oleh Michelle Yeoh, yang menemukan bahwa dia dapat mengakses realitas alternatif. Disutradarai oleh Daniel Scheinert dan Daniel Kwan, film ini mengeksplorasi identitas, pertanyaan eksistensial, dan keterhubungan segala sesuatu. Dengan perpaduan genre dan cerita yang inventif, film ini meraih tujuh Academy Awards.