Mengapa Mariah Carey Terus Digugat Oleh Orang Yang Sama
Penyanyi-penulis lagu Mariah Carey sekali lagi menghadapi masalah hukum. Lagu hit ikoniknya, All I Want for Christmas Is You, sekali lagi dihampiri oleh perselisihan hukum. Penulis lagu Andy Stone, yang dikenal dengan nama artisnya Vince Vance, telah menggugat Carey atas pelanggaran hak cipta di pengadilan Los Angeles. Menariknya, Vance juga pernah menggugat Carey.
Vance Mengklaim Carey Menyalin Judul Lagunya Tahun 1989
Menurut sebuah laporan, Vance telah mengajukan gugatan ke pengadilan federal yang menyatakan bahwa lagu Carey melanggar norma hak cipta. Ia menuduh judul tersebut disalin dari lagunya yang berjudul sama yang dirilis pada tahun 1989. Dia menegaskan bahwa bertentangan dengan klaimnya, komposisi Carey tidak orisinal, dan cerita tentang bagaimana dia menghasilkan nomor tersebut dibuat-buat.
Kapan Kedua Lagu Natal Itu Dirilis?
All I Want for Christmas Is You karya Carey dirilis pada tahun 1994. Sejak dirilis, lagu tersebut menduduki posisi teratas Billboard Hot 100 setiap musim liburan. Karyanya itu adalah salah satu lagu Natal yang paling disukai. Di sisi lain, lagu versi Vance dirilis pada tahun 1989. Lagu tersebut juga banyak diputar saat musim liburan.
Tuduhan Atas Kemiripan Kedua Lagu Tersebut Mencuat Ke Ranah Publik
Tim kuasa hukum Vance mengklaim ada banyak kemiripan di antara kedua lagu tersebut. Dengan tuduhan "lebih dari 50% tiruan" dari karya asli klien mereka, perwakilan hukumnya juga dilaporkan menyoroti bahwa progresi akord tertentu di kedua lagu itu serupa. Tuntutan pastinya belum keluar. Namun gugatan tersebut menyebutkan Love Actually, sebuah film Natal tahun 2003 yang juga menampilkan lagu milik Carey.
Kapan Tepatnya Vance Telah Menggugat Carey Di Masa Lalu?
Ini merupakan gugatan kedua terhadap Carey yang diajukan Vance. Dia pertama kali menggugatnya pada tahun 2022 atas tuduhan serupa. Namun, kasus tersebut dibatalkan, setelah Vance mengatakan bahwa dia akan membatalkan gugatan tersebut tanpa prasangka, yang berarti dia dapat mengajukannya kembali di masa mendatang jika diperlukan. Dalam gugatan sebelumnya, Vance menuntut $60 juta sebagai biaya ganti rugi atas asosiasi pemalsuan, pelanggaran hak cipta, dan pengayaan yang tidak adil.