Membedah "The Fourth Wall" di dunia film-Artinya, dan beberapa contohnya
Apakah Anda menikmati saat karakter dalam film/ acara TV tiba-tiba berhenti dan berbicara kepada Anda? Hal tersebut memang sengaja disuguhkan kepada Anda. Proses ini berlangsung dimana para tokoh utama mendobrak 'tembok' imajiner antara mereka dan penonton lalu melibatkan penonton kedalam cerita, hal ini dikenal sebagai "Breaking The Fourth Wall". Proses ini membuat film / acara lebih menarik, juga memungkinkan terciptanya beberapa ruang untuk eksperimen.
"The Fourth Wall" adalah dinidng pemisah dunia nyata dan fiksi
Studio Binder mendeskripsikan The Fourth Wall sebagai "dinding imajiner yang memisahkan cerita dari dunia nyata. Istilah ini berasal dari teater, di mana tiga dinding di sekelilingnya menutupi panggung sementara dinding keempat yang tak terlihat ditinggalkan demi penonton. Dinding keempat adalah layar yang sedang kita tonton." Hal ini adalah pembatas nyata dari dunia fiksi dan dunia asli.
Istilah ini berasal dari teater, dan menyebar ke bioskop
Kabarnya, istilah/konsep ini dikembangkan oleh filsuf Prancis Denis Diderot, "yang percaya bahwa dengan mengabaikan penonton, artis dapat meniru realitas dengan lebih dekat." "Bayangkan sebuah tembok besar di depan panggung, memisahkan Anda dari penonton, dan bersikaplah seolah-olah tirai tidak pernah dibuka." Praktik tersebut berasal dari bioskop dan kemudian menjadi populer di acara TV dan beberapa film penganut arus utama.
Mengapa ini digunakan secara luas sekarang?
Breaking The Fourth Wall membantu karakter mengungkapkan pemikiran batin mereka kepada para penonton. Kadang-kadang, mereka juga terlihat menjawab pertanyaan yang ada di benak penonton, sehingga membuat seluruh momen tersebut menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi penonton. Biasanya, ketika satu karakter mendobrak tembok keempat, maka tidak ada karakter lain yang memperhatikan atau mengakui hal ini—hal ini dimaksudkan hanya untuk penonton.
Apakah Anda memperhatikan praktik ini dalam beberapa proyek ini?
Praktik ini telah dipopulerkan melalui beberapa pertunjukan dan film Hollywood. Beberapa contohnya adalah She-Hulk: Attorney at Law, Annie Hall, American Psycho, Spaceballs, Funny Games, Ferris Bueller's Day Off, Amélie, Kiss Kiss Bang Bang, High Fidelity, On Her Majesty's Secret Service, Trading Places, Jay and Silent Bob Strike Back, danLord of War. Karakter Marvel Deadpool dan Loki melakukannya dengan lebih halus.
Berikut adalah beberapa contoh film Hindi yang populer
Dalam film Hindi, karakter mungkin tidak selalu berbicara langsung ke kamera, tetapi banyak hal tentang karakter tersebut diungkapkan melalui monolog mereka dan lelucon yang ditanamkan dengan hati-hati tentang industri film. Proses ini terlihat di film-film seperti Kal Ho Naa Ho, Shuddh Desi Romance, Lust Stories, Qarib Qarib Singlle, Kabhi Haan Kabhi Naa, Himmatwala, Race 3, dan Main Tera Hero dan beberapa film lain.