Cara membersihkan noda minyak menggunakan kain dari kulit jeruk
Ketika minyak tertumpah di meja dapur, sulit untuk membersihkan permukaan itu seperti sedia kala. Kecuali Anda menggunakan kain yang terbuat dari kulit jeruk. Itu benar! Sebuah tim dari Institut Teknologi Hyderabad di India berhasil mengembangkan kain yang terbuat dari kulit buah sitrun daur ulang, yang menghilangkan noda tumpahan minyak dengan efektif. Kain tersebut juga dapat digunakan untuk menghilangkan tumpahan minyak dari perairan, dan pada skala industri.
Kain terbuat dari polistirena dan plastik kemasan makanan
Tim yang terdiri dari Chandra Shekhar Sharma dan Shital Yadav itu mengungkapkan, mereka mendapatkan kain dengan mengubah limbah polistirena menggunakan ekstrak kulit jeruk. Polistirena dipakai untuk membuat produk-produk seperti kemasan makanan dan peralatan laboratorium. Dengan penambahan sedikit warna, bahan itu bisa dimanfaatkan untuk membuat peralatan, barang elektronik, suku cadang mobil, mainan, pot dan alat berkebun, serta masih banyak lagi. Kendati demikian, limbah ini membebani lingkungan, karena tidak dapat terurai secara alami.
Zat kimia pada ekstrak kulit jeruk mengubah plastik jadi serat lalu kain
Ketahanan plastik dapat diperkuat menggunakan ekstrak ini, kata para peneliti. Zat kimia pada ekstrak itu mengubah plastik menjadi serat yang sangat tipis, yang akhirnya dijadikan kain. Menjelaskan prosesnya, Sharma menuturkan bahwa konversi terjadi berkat zat kimia penting dalam ekstrak kulit jeruk, yaitu limonen. Limonen merupakan cairan bening yang digunakan dalam makanan, minuman, dan permen karet sebagai perisa.
Kegunaan lain: Tato, hiasan kuku, cetakan di kayu, pakaian, dan kertas
Menurut para peneliti, kain ini juga bisa digunakan dalam konstruksi sebagai insulator yang fleksibel. Lebih lanjut, industri tekstil dapat memanfaatkannya dengan mengubah kain menjadi benang. Ekstrak kulit jeruk juga memiliki kegunaan lain, yaitu dapat membantu dalam teknik transfer cetakan, yang dipakai untuk membuat tato palsu di kulit, hiasan kuku, percetakan pada kayu serta pakaian, dan sebagainya.
Tiga lapis, tiga kegunaan: Daur ulang polistirena, baterai Li-ion, pelarut gelatin
Menjelaskan prosesnya, Sharam mengungkapkan bahwa setelah ekstrak mengendap akan terbentuk tiga lapis. Lapisan paling atas, minyak, dipakai dalam daur ulang polistirena. Lapisan kedua, partikel selulosa, dapat dimanfaatkan sebagai elektroda untuk baterai Lithium-ion, sesudah diubah menjadi material karbon. Lapisan terakhir yang mirip air bisa digunakan sebagai pelarut alami untuk gelatin, yang dipakai dalam pembuatan nanofiber.
Keduanya sudah mengajukan paten dan berunding dengan investor
Keduanya telah mengajukan paten dan kini ingin mengkomersialkan metode itu. Mereka tengah berunding dengan investor "untuk mengembangkan mesin skala kecil yang bisa menjadi titik penghasilan limbah itu sendiri." Dengan pendanaan dari Fakultas Ilmu dan Teknologi, mesin prototipe telah dibuat, ujar Sharma. Artikel penelitian mereka juga tersedia di jurnal 'Polymer Bulletin'.