Kata James Cameron tentang rilis ulang Avatar, minat akan film 3D dan banyak lagi
Apa ceritanya
Saat kita menunggu perilisan film kedua dari franchise Avatar yakni Avatar: The Way of Water, film pertama akan dirilis ulang secara global pada hari Jumat (23 September).
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dari Wellington, Selandia Baru, pembuat magnum opus ini yakni James Cameron berbicara tentang beberapa hal seperti film berikutnya dari franchise ini dan banyak lagi.
Berikut beberapa kutipan dari wawancara tersebut.
Rilis ulang
Tentang rilis ulang Avatar
Tentang perilisan ulang, Cameron berkata, "Sudah 12 tahun sejak perilisan, jadi jika Anda berusia di bawah 22 atau 23 tahun, kecil kemungkinan Anda pernah menonton film tersebut di bioskop."
"Yang berarti Anda belum pernah melihat filmnya. Maksud saya, kami menulis film ini untuk layar raksasa, dalam 3D. Dan sekarang kami telah me-remasternya dalam 4K, dalam rentang dinamis tinggi," katanya.
3D
Tentang minat akan film 3D
Dia menyatakan bahwa waktu untuk 3D belum berakhir. "3D tampaknya bagi kebanyakan orang sudah berakhir. Tapi itu benar-benar belum berakhir. Ini hanya bagian dari pilihan Anda ketika Anda pergi ke bioskop untuk menonton film blockbuster," katanya.
"Dalam hal dampak budaya, kami akan mengetahui apakah orang-orang muncul untuk (menonton) Avatar 2," tambah Cameron.
Cerita
Tentang subteks ekologi di 'Avatar 2'
Pembuat film itu mengungkap apa yang diharapkan dari bagian kedua ketika dia ditanya tentang subteks ekologis yang mungkin dibawanya.
Dia berkata, "Film Avatar baru tidak seperti kuliah tentang iklim atau lingkungan daripada yang pertama. Avatar: The Way of Water adalah tentang lautan dan hubungan kita dengan lautan. Tapi didorong oleh karakter."
Antisipasi
Harapannya tentang performa film kedua
Berbicara tentang volatilitas pasar dan perubahan pola menonton film orang-orang, Cameron berkata, "Pasar telah berubah. Dua puluh lima persen bisa menjadi seluruh margin kami. Menghasilkan banyak uang adalah satu hal, sedangkan benar-benar mendapat untung itu hal lain."
"Kami tidak akan terus membuat film yang merugi."
"Ini adalah situasi tunggu dan lihat, mari kita rilis dan lihat apakah orang-orang menerimanya."