'Palmer' menandai kembalinya Justin Timberlake ke dunia akting setelah tiga tahun
Sepertinya Justin Timberlake ingin penonton menyanyikan Cry Me a River lagi dengan drama terbarunya. Palmer adalah persembahan terbaru dari artis multitalenta ini, yang kembali ke karier aktingnya tiga tahun sejak tampil dalam Wonder Wheel (2017). Ini merupakan film orisinal Apple dan dijadwalkan akan rilis di Apple TV+ pada 29 Januari 2021.
Trailer: Bebasnya mantan pemain football dari penjara
Trailer tersebut menunjukkan banyak narasi tentang film ini, yang kami harap belum semuanya dari yang ditawarkan Palmer. Trailer dibuka dengan pembebasan seorang mantan pemain football All-USA dari penjara. Eddie Palmer (Timberlake) masih perlu mencari tahu tentang lingkungannya dan dia pun duduk bersama ibunya yang lansia, yang mengenalkannya pada seorang anak laki-laki, Sam. Sam akan tinggal hingga ibunya kembali.
Bertemu si aneh Sam, yang bermain dengan boneka
Palmer kesulitan mencerna sifat Sam, anak sekolah belia, yang seperti perempuan sementara teman-temannya bilang bahwa ada yang "tidak beres dengan anak itu." Berandal itu tak tahan melihat Sam bermain boneka, sehingga dia terus memberi isyarat tentang sifat lelaki kepada Sam. Namun, Sam terlalu asyik dengan dirinya sendiri untuk menyimak batasan yang ingin ditegaskan mentor barunya itu.
Melawan kebobrokan masa lalu, menerima Sam, dan melangkah ke depan
Palmer harus melawan kebobrokan masa lalunya tapi merasa bertanggung jawab atas masa depan Sam, yang bertanya-tanya kapan ibunya akan kembali. Ketika teman-teman bertanya alasan dirinya dipenjara 12 tahun, dia bungkam. Sementara itu, dia mencoba menghalangi Sam menonton kartun yang tidak menampilkan anak lelaki, tapi Sam bersikeras bahwa dirinya akan menjadi 'anak lelaki' pertama yang seperti itu.
Mengajarkan kehidupan pada Sam dalam film yang disutradarai Fisher Stevens ini
Ikatan Palmer dengan Sam menguat dan dia menjadi satu-satunya orang yang dapat diandalkan Sam sebagai wali. Sementara itu, masalah kembali menghampiri mantan olahragawan tersebut namun persahabatan mereka berlanjut selagi orang dewasa itu menunjukkan betapa kejamnya dunia kala menghadapi sesuatu yang asing bagi sistemnya. Film ini, yang sepertinya ingin mendobrak stereotip gender, disutradarai oleh pemenang Oscar, Fisher Stevens.