'Oppenheimer' hingga 'Poor Things': Film terbaik di tahun 2023
Saat tirai ditutup untuk tahun luar biasa lainnya di dunia perfilman, kita melihat kembali beberapa kisah paling menakjubkan, pertunjukan inovatif, dan momen tak terlupakan. Dari film laris hingga drama yang menggugah pikiran, daftar pilihan ini merangkum pencapaian sinematik dalam satu tahun terakhir. Bersiaplah untuk menghidupkan kembali keajaiban dan temukan permata sinematik yang menjadikan tahun 2023 sebagai tahun luar biasa bagi Hollywood.
'Spider-Man: Across the Spider-Verse' (8.7/10)
Spider-Man: Across the Spider-Verse mulai beraksi pada tahun 2023, melanjutkan apa yang ditinggalkan pendahulunya. Film animasi ini menjanjikan perjalanan kaleidoskopik melalui berbagai dimensi saat Miles Morales bekerja sama dengan berbagai Spider-Man, termasuk Gwen Stacy. Dipenuhi dengan visual, humor, dan hati yang memukau, sekuel ini memperluas Spider-Verse, menghadirkan pengalaman sinematik yang mendebarkan dan multiversal yang memikat penonton dari segala usia.
'Godzilla Minus One' (8.5/10)
Godzilla Minus One muncul di layar, menawarkan perspektif segar tentang kaiju ikonik. Dalam film tersebut, kisah Godzilla melihat sebuah twist di mana seorang Godzilla yang sendirian mendapatkan kekuatan yang lebih besar karena bom atom. Memadukan pertarungan monster yang menakjubkan dengan narasi yang menyentuh, film ini mengeksplorasi tema identitas dan isolasi, mendefinisikan ulang genre monster dengan kedalaman dan tontonan.
'Poor Things' (8.5/10)
Disutradarai oleh Yorgos Lanthimos, Poor Things terungkap sebagai kisah komedi yang kelam. Dibintangi oleh Emma Stone, film ini berpusat pada Bella Baxter, seorang wanita yang dibangkitkan dengan kehidupan baru dan kemampuan luar biasa. Berlatar di Glasgow Victoria, narasinya mengeksplorasi tema identitas, otonomi, dan harapan masyarakat. Dengan surealisme khas Lanthimos, film ini menjanjikan perpaduan yang menarik antara kecerdasan, fantasi, dan komentar sosial.
'Oppenheimer' (8.4/10)
Oppenheimer, disutradarai oleh Christopher Nolan, adalah pengembaraan sinematik dalam kehidupan J Robert Oppenheimer, ilmuwan brilian namun penuh konflik di balik bom atom. Berlatar belakang Perang Dunia II, film ini menyelami dilema moral dan etika yang dihadapi Oppenheimer, mengeksplorasi interaksi kompleks antara kejeniusan, tanggung jawab, dan dampak inovasi ilmiah terhadap kemanusiaan yang tak terhapuskan.
'Monster' (8.1/10)
Disutradarai dan diedit oleh Hirokazu Kore-eda, Monster adalah eksplorasi persepsi masyarakat yang menggugah pikiran dan dampak abadi dari pilihan seorang anak muda. Film ini mengikuti seorang ibu yang curiga terhadap perilaku putranya dan mengkonfrontasi gurunya dan administrasi sekolah tentang hal itu. Namun, dengan penggambaran yang bernuansa, film ini mengungkap kebenaran yang lebih kompleks di balik apa yang tampak di permukaan.