Film dokumenter tentang sinematografer 'Rust' Halyna Hutchins sedang dibuat
Sebuah film dokumenter tentang sinematografer Rust yakni Halyna Hutchins dilaporkan sedang dikerjakan. Untuk diingat, Hutchins tewas dalam kecelakaan ketika pistol di lokasi syuting ditembakkan oleh aktor dan produser Alec Baldwin selama syuting. Kecelakaan itu terjadi pada Oktober 2021. Film dokumenter mendatang ini akan mengeksplorasi kehidupan Hutchins dan pekerjaannya. Suaminya yakni Matt Hutchins dilaporkan telah menyetujui film ini.
Mengapa artikel ini penting?
Pembuat film nominasi Emmy, Rachel Mason, akan menyutradarai film tersebut. Dia menerima nominasi untuk Emmy Awards untuk film dokumenternya, Circus of Books pada tahun 2020. Dan karena film ini ditujukan untuk "menggambarkan potret Hutchins yang kuat", film ini mendapat perhatian global bahkan sebelum pengumuman resminya. Film dokumenter ini juga akan menunjukkan kehidupan perjalanannya sebagai sinematografer laris.
Inilah yang dikatakan Mason tentang proyek ini
Mason, sebagaimana dikutip oleh Variety, mengatakan bahwa film tersebut akan menampilkan "masa mudanya yang tinggal di pangkalan angkatan laut Soviet yang terpencil dan kemudian di Kyiv, Ukraina, untuk menjadi salah satu sinematografer film independen yang paling banyak diminati." "Halyna hampir membuat tanda abadi di dunia perfilman. Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan membuat film tentang dia," kata Mason.
'Dunia kehilangan seorang seniman, tetapi saya kehilangan seorang teman'
"Dunia kehilangan seorang seniman hebat, tetapi saya kehilangan seorang teman. Fakta bahwa kecemerlangannya sebagai seorang seniman langsung dibayangi oleh keadaan seputar kematiannya, menyakitkan saya," tambah Mason. "Film ini memberi kita kesempatan untuk berbagi kemanusiaan dan bakatnya dengan dunia, dan mengalami perjalanan kolaboratornya bekerja untuk menyelesaikan karya kreatifnya," tambah pembuat film tersebut.
Apa yang dikatakan Baldwin tentang insiden ini?
Tentang insiden mengerikan itu, Baldwin mengatakan dalam sebuah wawancara pada Desember tahun lalu bahwa dia terluka secara emosional setelah kematian itu, tetapi dia tidak merasa bersalah atas apa yang terjadi. "Saya pingsan di penghujung hari. Secara emosional, saya pingsan," katanya, menekankan bahwa dia "tidak menarik pelatuknya". "Seseorang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, dan itu bukan saya."