Facebook salurkan 1 miliar dolar untuk industri berita setelah hadapi kebuntuan di Australia
Apa ceritanya
Regulasi media berita di Australia menimbulkan pergolakan besar dalam kancah media sosial. Setelah baru-baru ini Facebook memblokir konten berita di negara itu lalu kembali membukanya, raksasa media sosial tersebut siap berinvestasi 1 miliar dolar demi "mendukung industri berita".
Usai menolak kesepakatan bagi hasil, kini Facebook berencana untuk mengalokasikan anggaran itu pada media berita selama tiga tahun ke depan.
Mengikuti jejak
Google juga membayar 1 miliar dolar kepada industri berita
Investasi Facebook dalam media berita setali tiga uang dengan inisiatif yang dilakukan Google usai menuruti tuntutan pemerintah Australia untuk merundingkan kesepakatan bagi hasil dengan kantor berita setempat.
Seperti halnya investasi Google untuk konten berita, dana 1 miliar yang dialokasikan oleh Facebook juga bersifat global. Perusahaan ini akan bernegosiasi secara terpisah dengan penyedia berita di Australia guna menentukan perjanjian bagi hasil.
Negosiasi alot
Google dan Facebook sempat ancam akan blokir berita bagi warga Australia
Baik Google maupun Facebook sama-sama menemui jalan buntu saat membahas persoalan regulasi media yang mewajibkan perusahaan teknologi besar untuk membayar jika memasang konten dari kantor berita Australia di platform mereka.
Kedua perusahaan sempat mengancam akan memblokir negara itu dari layanan berita di platform mereka, lantas Facebook pun membuktikan ancamannya.
Tarik-ulur
Facebook batalkan blokir berita setelah Australia tempuh jalan arbitrase
Ketika merealisasikan janjinya untuk memblokir berita di negara itu, Facebook juga menghapus halaman milik sejumlah layanan penting seperti lembaga-lembaga yang bergerak dalam pencegahan upaya bunuh diri dan saluran informasi seputar COVID-19.
Namun, Facebook akhirnya mengalah usai menempuh jalan kompromi dengan pemerintah yang menjadi perantara antara Facebook dan perkumpulan kantor berita. Sekarang perusahaan itu bisa memilih publikasi mana yang akan didukungnya.
Menyadarkan dunia
Google juga sudah teken kesepakatan bagi hasil untuk konten berita di Prancis
Australia bukan satu-satunya negara yang mewajibkan media sosial membeli konten dari publikasi berita. Google sudah menandatangani kesepakatan serupa dengan Prancis bulan lalu. Kontrak ini mengharuskan Google membayar publikasi berdasarkan sejumlah faktor, seperti volume berita dan metrik pembaca.
Hal ini agaknya menjadi fenomena global, dengan kian banyaknya negara yang meminta platform media sosial besar untuk membeli konten berita.