SSC memperkenalkan Tuatara Striker dan Aggressor dengan mesin yang mencapai 2.200 hp
SSC yang berbasis di AS telah memperkenalkan dua versi baru dari model Tuatara besutannya, yang saat ini memegang rekor untuk mobil produksi tercepat di dunia. Model tersebut kemungkinan tidak akan menyambangi negara-negara Asia. Diberi nama Tuatara Striker dan Aggressor, hypercar edisi terbatas ini memberikan gaya turun yang lebih besar, menghasilkan tenaga hingga 2.200 hp, dan menawarkan pilihan yang lebih banyak untuk kustomisasi. Inilah detail selengkapnya.
Mobil mengusung sayap belakang yang besar
Tuatara Striker dan Aggressor memiliki kap yang kekar, lampu depan elegan, splitter depan, dan penyeimbang vertikal. Keduanya diapit oleh kaca spion elegan, panel rocker dengan kipas yang mengalirkan udara secara terarah, dan pelek jari-jari. Sebuah sayap besar, lampu belakang yang elegan, dan diffuser yang diperbarui tersedia di belakang. Akan tetapi, Aggressor merupakan model khusus lintasan dan menawarkan kustomisasi yang beragam, termasuk penyetelan bunyi knalpot.
Keduanya digeber oleh mesin SSC V8, 5.9 liter
SSC Tuatara Striker dan Aggressor mengandalkan tenaga dari mesin SSC V8, 5.9 liter yang terhubung ke kotak roda gigi manual CIMA 7 percepatan. Pada model pertama, mesin menghasilkan daya maksimum 1.750 hp, sedangkan pada Aggressor tenaganya mencapai 2.200 hp.
Kendaraan punya dua kursi dan layar pengemudi digital
SSC Tuatara Striker and Aggressor mempunyai kabin 2 kursi yang banyak menggunakan serat karbon, lapisan Alcantara, pengatur suhu udara, dan setir dengan tuas perpindahan gigi. Keduanya memuat layar pengemudi digital dan konsol infotainment layar sentuh. Demi menjamin keselamatan penumpang, tersedia beberapa kantong udara, kamera tampilan belakang, dan monitor titik buta (blind spot).
SSC Tuatara Striker dan Aggressor: Harga dan ketersediaan
Rincian harga serta ketersediaan SSC Tuatara Striker dan Aggressor belum dibeberkan. Namun, mobil-mobil tersebut bakal mengusung harga premium ketimbang Tuatara standar yang dibanderol 1,9 juta dolar AS (sekitar Rp27 miliar). Hanya 100 Striker dan 10 Aggressor yang akan diproduksi.