MINI bertekad jadi produsen murni elektrik tahun 2030
Brand mewah MINI kepunyaan BMW kabarnya siap menghentikan penjualan mobil berbahan bakar bensin pada 2030. Perusahaan ini juga bertekad untuk meluncurkan model terakhir yang berbasis BBM di tahun 2025 serta mengisi 50% portofolionya dengan kendaraan elektrik paling lambat 2027. Adapun agenda resminya akan diumumkan pekan depan. Rencana itu menjadikan MINI merek pertama dalam BMW Group yang beralih sepenuhnya ke sistem listrik. Berikut detail selengkapnya.
Sedikitnya jumlah model bakal mempercepat penerapan teknologi elektrik
Lebih mudah bagi MINI untuk menjadi brand yang murni elektrik karena hanya menjual beberapa model saja. Saat ini, model yang ditawarkan adalah Clubman, Cooper, Countryman, dan beberapa opsi konvertibel. Merek ini baru membuat satu kendaraan listrik bernama MINI Cooper SE. Akan tetapi, perusahaan tersebut berencana untuk membuat edisi elektrik dalam beberapa bulan mendatang dan sempat memamerkan sebuah konsep mobil van listrik tanpa pengemudi.
Sikap BMW terhadap kendaraan elektrik masih belum jelas
BMW Group sendiri belum mengumumkan apakah akan berpindah sepenuhnya ke teknologi listrik pada 2030. Brand ini boleh jadi tetap menjual kendaraan berbahan bakar minyak di Tiongkok sekaligus memasarkan mobil listrik di tempat asalnya. Satu dekade silam, perusahaan itu memimpin pasar kendaraan elektrik berkat produksi MINI E edisi pertama pada 2009. Model tersebut disusul oleh ActiveE lalu terakhir oleh mobil bertenaga listrik perdana dari BMW, yaitu BMW i3.
Hanya dua mobil elektrik yang diluncurkan sejak 2018
Setelah bergulirnya i3 pada 2013, progres BMW dalam pembuatan kendaraan listrik mandek selama bertahun-tahun. Pada 2018, merek itu berjanji akan memperkenalkan 12 model yang murni elektrik paling lambat tahun 2025. Namun, dalam tiga tahun terakhir, hanya dua mobil listrik yang dirilis oleh perusahaan tersebut. Jumlah itu sudah termasuk MINI Cooper SE dan BMW iX3 dari tahun lalu.
Negara-negara ini melarang kendaraan non-elektrik ke depannya
Sebagai catatan, Jerman mencanangkan bakal menutup penjualan kendaraan bertenaga bensin selambat-lambatnya tahun 2030, sedangkan Inggris, basis merek MINI, telah mempercepat pelarangan mobil BBM dari sebelumnya 2035 menjadi 2030. Tiongkok yang merupakan pasar terbesar BMW belum lama ini mengumumkan larangan kendaraan non-hybrid mulai 2035. Namun, pemerintah negara itu masih mengizinkan separuh dari mobil baru untuk menggunakan bensin sebagai hybrid konvensional.
Beberapa perusahaan ini juga akan bergeser ke elektrik
Yang menjadi catatan, produsen otomotif lain juga sudah memulai transisi ke tenaga listrik. Jika Daimler menghentikan riset dan pengembangan terkait sistem pembakaran dalam (internal combustion) sejak 2019, Jaguar telah memutuskan untuk sepenuhnya mengadopsi teknologi listrik paling lambat 2025. Volvo baru-baru ini mengumumkan kehendaknya mengakhiri pembuatan kendaraan bermesin pembakaran mulai 2030. Demikian halnya, General Motors juga mengagendakan untuk hanya memproduksi mobil listrik selambat-lambatnya tahun 2035.