BMW Motorrad manfaatkan kecerdasan buatan untuk mendesain mobil seni baru
Merayakan hari jadi ke-50 Cultural Engagement BMW Group, perusahaan itu baru saja mengenalkan proyek mobil seni terbarunya. BMW memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mewarnai 3 Gran Coupe Seri 8. Inisiatif mobil seni tersebut dimulai pada 1975 dengan mobil balap 3.0 CSL. Hal itu memungkinkan proyek-proyek mendatang yang melibatkan seniman ternama seperti Andy Warhol dan Roy Lichtenstein. Inilah detail selengkapnya.
Perangkat lunak merujuk silang 50.000 lebih karya seni untuk membuat karya sendiri
Instalasi seni - 'The Ultimate AI Masterpiece' - menggunakan AI untuk merujuk silang lebih dari 50.000 karya seni yang cakupannya melampaui 900 tahun. Perangkat lunak ini juga menengok kurasi 50 karya kontemporer oleh seniman yang telah bekerja sama dengan perusahaan selama lima dekade terakhir. Mempergunakan pemahamannya atas karya seni klasik dan kontemporer, perangkat lunak tersebut menghasilkan karya kustom yang diproyeksikan ke mobil.
'AI sebuah bentuk baru dari ekspresi kreatif'
Berbicara mengenai pemakaian AI untuk membuat karya seni, ahli teknologi kreatif Goodby, Nathan Shipley menuturkan, "AI merupakan sebuah bentuk baru dari ekspresi kreatif." "Menggabungkan karya bersejarah dengan kurasi karya modern dan memproyeksikan gambar yang berubah-ubah ke Gran Coupe Seri 8 menjadi pengakuan langsung atas sejarah BMW yang mempersatukan mobil, seni, dan teknologi."
Karya seni virtual itu tampak berkembang seiring waktu
Karena ini adalah instalasi virtual, bentuk seni pada mobil tampak berubah-ubah seiring waktu selagi AI memeriksa data yang telah dimuat. Belum jelas apakah hasil akhirnya akan menggambarkan karakteristik yang sama tetapi kami cukup memahami perangkat lunak ini dan kecanggihannya. Lebih jauh, pemetaan proyeksi memungkinkan AI menyelaraskan pertunjukan seni dan instalasi.
'BMW telah mendukung seni dan budaya selama 50 tahun'
Wakil Presiden Pemasaran BMW Amerika Utara, Uwe Dreker mengatakan, "Selama 50 tahun, BMW telah mendukung seni dan budaya melalui berbagai inisiatif." "Selagi kami melanjutkan upaya ini hingga 2021 dan mencari cara yang baru dan kreatif untuk berinteraksi dengan audiens, kami bergeser ke latar virtual dengan menggabungkan seni yang berusia ratusan tahun dan teknologi AI terkini untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar baru dan menarik."