
Alasan Andy Murray dan Novak Djokovic pecah kongsi setelah enam bulan
Apa ceritanya
Bintang tenis Andy Murray dan Novak Djokovic baru saja pecah kongsi, mengakhiri kerja sama keduanya sebagai pelatih dan pemain yang telah berlangsung selama enam bulan.
Kabarnya keputusan tersebut diambil bersama-sama, yang berarti Murray tidak akan mendampingi Djokovic mengejar rekor gelar Roland Garros keempatnya.
Keduanya memulai kerja sama pada November tahun lalu, tetapi akan berhenti setelah musim yang penuh tantangan bagi Djokovic.
Berikut informasi selengkapnya.
Tantangan kepelatihan
Masa kepelatihan Murray diwarnai berbagai tantangan
Selama menjadi pelatih Djokovic, Murray menghadapi banyak tantangan.
Bintang tenis asal Serbia itu berhasil mencapai semifinal Australia Terbuka, tetapi harus mundur karena cedera usai tumbang di set pertama.
Selanjutnya, ia mengalami musim yang mengecewakan menurut standarnya, kalah dalam empat dari lima turnamen.
Ia juga kalah di final Miami Terbuka dari petenis berusia 19 tahun, Jakub Mensik.
Saling menghargai
Kedua belah pihak mengucapkan terima kasih
Terlepas dari kesulitan yang mereka hadapi selama bekerja sama, baik Murray maupun Djokovic saling berterima kasih satu sama lain.
"Terima kasih, pelatih Andy, atas semua kerja kerasnya," kata Djokovic. "Saya sangat senang bisa memperdalam persahabatan kita bersama."
Di pihak lain, Murray berterima kasih kepada Djokovic atas kesempatan untuk bekerja sama dengannya serta kepada timnya atas upaya mereka selama enam bulan terakhir. Ia juga mendoakan Novak agar bisa menjalani sisa musimnya dengan baik.
Pertandingan terakhir
Kehadiran Murray di final Miami Terbuka
Murray berada di Miami ketika Djokovic berhasil mencapai pertandingan puncak tanpa kalah satu set pun. Namun, ia takluk dari Mensik dalam dua tie-break yang berlangsung sengit.
Terlepas dari kekecewaan tersebut, Djokovic telah menerima wildcard untuk mengikuti Jenewa Terbuka yang akan datang setelah kesulitan di lapangan tanah liat tahun ini.
Ia tersingkir lebih awal di Monte-Carlo dan Madrid Masters sebelum melewatkan Italia Terbuka tanpa menjelaskan alasannya absen.
Rekor
Djokovic mengincar gelar ke-25 di Grand Slam
Djokovic kini mengincar rekor kemenangan Grand Slam ke-25, yang akan membawanya melewati Margaret Court asal Australia dalam jumlah gelar sepanjang sejarah.
Tantangan besar berikutnya adalah Prancis Terbuka, yang akan dimulai pada 25 Mei.
Djokovic, juara Grand Slam 24 kali, belum pernah menang lagi sejak menjuarai AS Terbuka pada September 2023. Ia juga memenangkan Prancis Terbuka dan Australia Terbuka pada tahun itu.