Petenis yang menang final Grand Slam setelah menyelamatkan match point
Apa ceritanya
Carlos Alcaraz berhasil menjuarai Prancis Terbuka 2025 usai mengungguli petenis nomor satu dunia Jannik Sinner di partai final. Petenis Spanyol itu keluar sebagai pemenang dalam duel yang menjadi salah satu final tersengit sepanjang sejarah. Ia menyelamatkan tiga match point untuk memenangkan laga seru selama lima set. Menurut Opta, Alcaraz merupakan petenis ketiga yang memenangkan final Grand Slam setelah menyelamatkan match point. Simaklah daftar berikut.
#1
Carlos Alcaraz - Prancis Terbuka 2025
Seperti yang telah disebutkan, Alcaraz mengatasi Sinner setelah tiga kali match point di set keempat. Petenis Italia itu sempat memimpin gim kesembilan 40-0 dengan skor 4-6, 6-7 (4), 6-4, 5-3. Namun, Alcaraz membalikkan keadaan untuk merebut gelar Roland Garros keduanya. Ia kini menjadi petenis tunggal putra yang paling sering tampil di final Grand Slam sejak Era Terbuka, tanpa menderita kekalahan sama sekali.
#2
Gaston Gaudio - Prancis Terbuka 2004
Lebih dari dua dekade lalu, Gaston Gaudio memboyong satu-satunya gelar Grand Slam dalam kariernya setelah menjuarai Prancis Terbuka dengan cara yang sama. Gaudio, yang tidak diunggulkan, menundukkan Guillermo Coria di final tunggal putra 2004. Ia menang 0-6, 3-6, 6-4, 6-1, 8-6. Ia menjadi petenis pertama di Era Terbuka yang memenangkan Grand Slam setelah menyelamatkan match point di final.
#3
Novak Djokovic - Wimbledon 2019
Petenis Serbia, Novak Djokovic, menyabet gelar Wimbledon kelimanya usai menaklukkan rival bebuyutannya, Roger Federer, di partai final. Sang juara bertahan memenangkan final epik 7-6 (5), 1-6, 7-6 (4), 4-6, 13-12 (3). Djokovic menjadi petenis pertama sejak Bob Falkenburg pada tahun 1948 yang memenangkan Wimbledon setelah menyelamatkan match point penentu laga. Ia menyelamatkan dua poin saat kedudukan 7-8 di set kelima.