Musk: Tujuan Rapat Keamanan AI adalah untuk menunjuk wasit pihak ketiga
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk berpartisipasi dalam AI Safety Summit yang diadakan di Bletchley Park di Inggris hari ini. Acara ini mengumpulkan perwakilan dari pemerintah global, perusahaan AI terkemuka, organisasi masyarakat sipil, dan pakar penelitian untuk membahas potensi bahaya kecerdasan buatan. Musk menyebutkan bahwa tujuan KTT ini adalah untuk menciptakan "wasit pihak ketiga" yang mampu memantau perusahaan pengembang AI dan mengibarkan bendera merah bila diperlukan.
Membangun kerangka untuk wawasan
Musk menyoroti perlunya membangun sistem untuk memperoleh wawasan sebelum menerapkan pengawasan. Ia menjelaskan bahwa wasit yang tidak memihak harus memiliki kemampuan untuk mengamati tindakan perusahaan-perusahaan AI terkemuka dan menyuarakan keprihatinan bila diperlukan. Hal ini menyusul dikeluarkannya deklarasi oleh Inggris, yang ditandatangani oleh 28 negara dan Uni Eropa. Fokusnya adalah mengenali risiko-risiko bersama yang terkait dengan AI, meningkatkan pemahaman ilmiah mengenai risiko-risiko ini, dan merumuskan kebijakan lintas negara untuk menguranginya.
Kekhawatiran terhadap peraturan pemerintah
Miliarder tersebut mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pemerintah yang berpotensi terburu-buru menerapkan peraturan AI tanpa sepenuhnya memahami teknologi tersebut. "Saya pikir ada banyak kekhawatiran di kalangan orang-orang di bidang AI bahwa pemerintah akan mengabaikan peraturan sebelum mengetahui apa yang harus dilakukan," kata Musk. Namun, dia juga mencatat bahwa dia menganggap skenario ini tidak mungkin terjadi. AI Safety Summit berupaya mengatasi kekhawatiran ini dengan mendorong kerja sama antar pemangku kepentingan untuk menjamin pengembangan dan penerapan AI yang bertanggung jawab.