Tiongkok memperkenalkan kereta bertenaga hidrogen pertama di Asia: Periksa kecepatan dan fiturnya
Kereta penumpang bertenaga hidrogen pertama di Asia telah diluncurkan di Tiongkok. Kereta ini telah dikembangkan bersama oleh CRRC Changchun Railway Company dan Chengdu Rail Transit. Kendaraan ini dapat menempuh jarak 500 km bolak-balik dalam satu hari dan diklaim dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga lebih dari 10.000 kg per tahun. Untuk diketahui, kereta bertenaga hidrogen pertama di dunia mulai beroperasi di Jerman pada Agustus 2022.
Mengapa artikel ini penting?
Meningkatnya tingkat polusi udara memerlukan penemuan alternatif yang berkelanjutan untuk transportasi. Menggunakan hidrogen sepertinya menjanjikan. Di Tiongkok, kereta hidrogen juga dapat digunakan pada jalur non-listrik, yang membantu mengurangi investasi infrastruktur dan biaya pemeliharaan untuk beroperasi. Jerman dan Tiongkok telah ikut serta dalam kereta keberlanjutan dan inilah saatnya India bergabung juga.
Sekilas tentang kereta hidrogen Tiongkok
Kereta bertenaga hidrogen baru Tiongkok menggunakan teknologi inti utama dari kereta peluru Fuxing. Kereta ini memiliki empat gerbong, kapasitas tempat duduk 1.502 penumpang, dan mampu mencapai kecepatan tertinggi 160 km/jam. Sistem "tenaga hidrogen" bawaannya memiliki masa pakai baterai 600 km per pengisian daya. Tidak perlu khawatir tentang emisi karena hidrogen adalah sumber energi terbarukan tanpa karbon.
Fitur apa saja yang ditawarkan kereta ini?
Kereta hidrogen Tiongkok hadir dengan fitur mengemudi cerdas seperti mulai dan berhenti, bangun otomatis, dan kembali ke depot. Sistem dan sensor pemantauan cerdas, analisis data besar untuk memastikan standar keamanan yang tepat, dan komunikasi 5G train-to-ground untuk integrasi multi-jaringan juga tersedia.
Bagaimana energi untuk menjalankan kereta ini dibuat?
Alih-alih sistem catu daya deret (kabel overhead untuk memasok listrik ke kereta), kereta hidrogen menggunakan mode pasokan energi yang menggabungkan sel bahan bakar hidrogen dengan superkapasitor. Reaksi elektrokimia antara hidrogen dan oksigen dalam sel bahan bakar menghasilkan energi dan produk sampingan berupa air. Proses reaksi ini bersifat stabil dan emisi kebisingannya rendah.
India juga akan mendapatkan kereta bertenaga hidrogen pada akhir 2023
Di India, Menteri Perkeretaapian Persatuan Ashwini Vaishnaw telah mengumumkan bahwa kereta berbahan bakar hidrogen akan beroperasi pada rute warisan berukuran sempit pada Desember 2023. Kereta ini akan disebut Vande Metro dan akan menggantikan kereta saat ini yang dibangun pada 1950-an dan 1960-an. Kereta-kereta ini akan berjalan di beberapa rute seperti Darjeeling Himalayan Railway, Bukit Matheran, Gunung Niligiri, Kalka Shimla, Lembah Kangra, Marwar-Devgarh Madriya, dan Bilmora Waghai.