Tiongkok sedang mengerjakan misi luar angkasa untuk menemukan Bumi baru
Apa ceritanya
Setelah menuju Bulan dan Mars, Tiongkok kini berusaha menemukan planet dengan kondisi yang cocok untuk menopang kehidupan manusia.
Dijuluki Earth 2.0, misi tersebut akan mencari planet ekstrasurya yang dapat dihuni di luar tata surya kita tetapi di dalam Bima Sakti.
Observatorium luar angkasa ini akan diluncurkan pada 2026 dan tim Earth 2.0 berharap dapat mengidentifikasi 30.000 planet ekstrasurya selama misi ini.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Sekitar 5.000 planet ekstrasurya telah diidentifikasi hingga saat ini. Sementara itu, tim Earth 2.0 berharap dapat menemukan 30.000 lagi, termasuk 5.000 yang "seperti bumi".
Survei empat tahun ini akan memberikan data yang akan membantu para astronom dalam mengidentifikasi planet yang menjanjikan untuk pengamatan lanjutan.
Misi baru ini menandai tonggak penting dalam perlombaan antariksa antara Tiongkok dan AS.
Posisi
Misi Earth 2.0 akan menjadi tetangga teleskop James Webb
Misi Earth 2.0 akan didanai oleh Chinese Academy of Sciences dan akan melibatkan lebih dari 300 peneliti.
Satelit ini akan ditempatkan di Lagrange Point kedua (L2) di luar angkasa. Di sini, Bumi dan Matahari selalu berada di satu sisi dan pandangan ke arah yang berlawanan tetap tidak terhalang.
L2 adalah tempat populer untuk teleskop luar angkasa seperti James Webb Space Telescope.
Tujuan
Sekitar 1,2 juta bintang akan diamati
Satelit Earth 2.0 akan membawa tujuh teleskop untuk mengamati langit selama empat tahun. Enam di antaranya akan mensurvei konstelasi Cygnus-Lyra yang terdiri dari sekitar 1,2 juta bintang.
Misi Tiongkok ini akan mengamati bintang yang lebih redup dan lebih jauh dibandingkan dengan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA. Ini mensurvei bintang terang di dekat planet asal kita.
Kecakapan
Teleskop lensa mikro gravitasi Earth 2.0 dapat dioperasikan dari luar angkasa
Instrumen ketujuh di Earth 2.0 adalah teleskop lensa mikro gravitasi - yang pertama beroperasi dari luar angkasa.
Teleskop ini akan mengamati planet ekstrasurya yang jauh dari bintang mereka (mirip dengan Saturnus) dan benda langit yang tidak mengorbit massa berapi-api.
Teleskop ruang angkasa ini akan mengamati pusat galaksi kita di mana sejumlah besar bintang berada.
Detail
AS dan Eropa juga dalam perlombaan ini
Tiongkok bukan satu-satunya yang mencari planet baru yang mirip Bumi.
Teleskop Luar Angkasa James Webb telah memotret gambar terdalam dan paling tajam dari alam semesta. Teleskop ini juga membuat pencarian kondisi ramah kehidupan di planet ekstrasurya menjadi lebih mudah.
Sementara itu, Badan Antariksa Eropa akan meluncurkan misi yang disebut Planetary Transits and Oscillations of Stars (PLATO) untuk pencarian planet ekstrasurya pada tahun 2026.