Teleskop Webb NASA Memetakan Planet Ekstrasurya 'Ultra-Panas', Menemukan Air Di Atmosfer
Exoplanet adalah target utama para astronom dalam mencari dunia yang berpotensi layak huni. Salah satu benda langit yang menarik perhatian para ilmuwan adalah WASP-18 b, "gas raksasa ultra-panas" yang ukurannya 10 kali lebih besar dari Jupiter, terletak 400 tahun cahaya dari planet kita. Dengan bantuan James Webb Space Telescope (JWST) NASA, para peneliti kini telah memetakan planet ini untuk pertama kalinya.
'Ini Pertama Kalinya JWST Memetakan Sebuah Planet'
"Ini adalah pertama kalinya sebuah planet dipetakan dengan JWST, dan sangat menarik untuk melihat bahwa beberapa prediksi model kami, seperti penurunan suhu yang tajam dari titik di planet yang berhadapan langsung dengan bintang, benar-benar terlihat. dalam data," kata Megan Mansfield dari University of Arizona, yang merupakan bagian dari penelitian tersebut.
Suhu Di Planet Ini Mencapai 2.700 Derajat Celcius
Para peneliti memetakan peta suhu planet ekstrasurya WASP-18 b saat bergerak di belakang bintang yang diorbitnya, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai gerhana sekunder. Suhu di planet ini diketahui mencapai 2.700 derajat Celcius. Anehnya, meski dalam kondisi ekstrem tersebut, tim mengidentifikasi beberapa fitur yang menunjukkan keberadaan air di atmosfer WASP-18 b.
Uap Air Muncul Pada Ketinggian Yang Berbeda
Suhu planet hampir "merobek sebagian besar molekul air", tetapi mengidentifikasi molekul-molekul ini merupakan bukti "sensitivitas luar biasa Webb untuk mendeteksi air yang tersisa", jelas NASA. Selanjutnya, data dari Webb menunjukkan bahwa uap air muncul pada ketinggian berbeda di atmosfer planet ekstrasurya tersebut.
Sisi Planet Yang Sama Menghadap Bintang Induknya
Sisi yang sama dari planet ekstrasurya, yang disebut Dayside, selalu menghadap bintang induknya mirip dengan sisi Bulan yang sama menghadap Bumi. Yang memisahkan sisi siang dan malam planet adalah garis terminator, yang selalu menampakkan kondisi senja. Benda langit yang jauh lebih dingin di perbatasan. Tim telah memperkirakan ada sesuatu yang menghalangi angin untuk "mendistribusikan kembali panas ke sisi malam".
Planet Ini Mungkin Memiliki Medan Magnet Yang Kuat
Namun, apa sebenarnya yang menghalangi angin bertiup ke sisi malam belum dapat dipahami. Peta suhu WASP-18 b menunjukkan "kekurangan angin timur-barat yang paling cocok dengan model dengan hambatan atmosfer," kata Ryan Challener, rekan penulis studi tersebut. "Satu penjelasan yang mungkin adalah planet ini memiliki medan magnet yang kuat, yang akan menjadi penemuan yang menarik," tambahnya.