Teleskop Radio Berbentuk Balon Buatan Eropa Dapat Membuka Misteri Awal Alam Semesta
Ilmuwan Eropa ingin mengirim teleskop radio tiup ke Bulan. Proposal tersebut muncul setelah studi kelayakan baru-baru ini yang dilakukan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Menariknya, teleskop ini akan dapat mengintip Abad Kegelapan alam semesta, beberapa ratus juta tahun pertama setelah peristiwa Big Bang ketika bintang dan galaksi pertama mulai terbentuk.
"Teleskop Ini Seperti Kasur Tiup Di Bulan"
Idenya adalah mengirim rangkaian antena radio ke Bulan dengan 'mencetaknya' pada material super ringan yang disebut Kapton. Sistem ini akan diangkut melalui Pendarat Logistik Besar Eropa. "Anda melipat sistemnya, lalu mendorong gas ke dalamnya dan mengembangnya. Ini seperti kasur tiup di Bulan," kata Marc Klein Wolt, dari Radboud University.
Teleskop Tersebut Akan Dipasang Di Sisi Jauh Bulan
Para ilmuwan ingin membangun teleskop radio ini di sisi jauh Bulan, wilayah yang bebas dari gangguan sinyal radio. Faktanya, sisi jauh Bulan adalah "tempat paling sepi radio di tata surya," menurut Klein Wolt. Teleskop yang ditempatkan di wilayah ini akan memiliki kapasitas untuk mengambil sinyal yang tidak dapat dilakukan dari Bumi.
Teleskop Tersebut Akan Meniliti Zaman Kegelapan Alam Semesta
Dari posisinya yang strategis di sisi jauh Bulan, teleskop tiup dapat memberikan wawasan tentang Abad Kegelapan alam semesta. Teleskop secara khusus akan mencari jenis sinyal, yang disebut garis emisi 21 sentimeter, yang dihasilkan oleh atom hidrogen. Molekul-molekul ini diyakini telah memenuhi alam semesta pada fase awal setelah Big Bang.
Ada Beberapa Tantangan Yang Terkait Dengan Pengembangan Teleskop Balon Ini
Walaupun gagasan ini sangat menarik, namun ada beberapa tantangan. Pertama-tama, teknologi yang dapat mengangkut beberapa bagian, mungkin ratusan antena radio ke Bulan, belum ada. Studi kelayakan ESA baru-baru ini menilai bagaimana Pendarat Logistik Besar — dijadwalkan untuk melakukan peluncuran perdananya ke Bulan pada tahun 2030 — dapat digunakan untuk mengangkut susunan antena radio.
Tim Pendaratan logistik Skala Besar Dapat Mengirimkan 16 Antena Radio Standar Sekaligus
Studi tersebut menunjukkan bahwa Pendarat Logistik Besar dapat mengirimkan 16 antena radio ke Bulan dalam satu peluncuran. Namun, teleskop tersebut tidak akan mampu memberikan kepekaan dan resolusi yang diperlukan untuk mempelajari Abad Kegelapan secara detail, kata Klein Wolt. Pilihan lainnya adalah membangun rangkaian teleskop tiup yang dapat menampung lebih banyak antena dengan massa yang lebih rendah.
'Ada Banyak Opsi Yang Bisa Kita Jelajahi'
Saat ini, para peneliti Eropa sedang mengerjakan purwarupa dari antena yang dapat diuji langsung di Bulan. Langkah ini akan membantu para ilmuwan memahami bagaimana lingkungan bulan memengaruhi antena. "Antena tersebut tidak harus [diuji] di sisi jauh; tetapi bisa di tempatkan di sisi dekat, seperti misi Apollo," kata Klein Wolt. "Ada banyak pilihan yang bisa kita jelajahi."