Teleskop Hubble NASA memotret gugusan bintang biru berjarak 150.000 tahun cahaya
Gambar terbaru dari Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA mengungkap gugus bintang 'biru cemerlang', yang disebut NGC 2031 yang terletak sekitar 150.000 tahun cahaya dari Bumi. Gugus bintang globular ini terletak di konstelasi Mensa di Awan Magellan Besar (LMC), yang merupakan galaksi satelit Bima Sakti kita. LMC terlihat dengan mata telanjang dari Belahan Bumi Selatan.
Mengapa artikel ini penting?
Hubble adalah teleskop optik besar pertama yang ditempatkan di luar angkasa. Teleskop bertenaga surya berukuran 43,5 kaki ini diluncurkan pada April 1990. Teleskop itu diposisikan 535 kilometer di atas Bumi dan menyelesaikan satu orbit setiap 95 menit. Gugus bintang NGC 2031 berusia sekitar 140 juta tahun dan massanya 3.000 kali massa Matahari kita.
Bintang-bintang di NGC 2031 digunakan sebagai 'pengukur kosmik'
NGC 2031, terlihat di sudut kiri atas gambar bertabur bintang Hubble, tampak berbentuk bola karena gaya tarik gravitasi timbal balik antara bintang-bintang. Gugus ini mengandung sedikitnya 14 bintang variabel Cepheid, yaitu bintang yang terang dan redup secara berkala. Mereka digunakan sebagai 'pengukur kosmik' yang dapat membantu para astronom menentukan jarak bintang dari kita.
NGC 2031 terletak di bagian LMC yang sangat padat
Gugusan NGC 2031 yang berwarna biru terletak di kawasan berbintang yang padat di galaksi LMC. Ini menghasilkan 'kontaminasi bintang' yang merupakan fenomena yang muncul ketika atmosfer dan fitur permukaan bintang tetangga mengganggu pengukuran objek yang diteliti. Ini adalah salah satu teori yang dapat menjelaskan mengapa gugus bintang teramati berwarna biru.
Bintang biru terbentuk lebih lambat dari bintang tetangganya
"Bintang seperti ini biasanya terbakar sangat panas dan memiliki rentang hidup yang pendek, tetapi gugus globular dikenal hanya menampung bintang purba," jelas NASA. Teori lain menyatakan bahwa bintang-bintang biru terang itu adalah 'pelancong biru'. "Pelancong biru diperkirakan terbentuk dari penggabungan dua bintang merah tua yang menghasilkan bintang dengan massa lebih besar dan karenanya berwarna lebih biru," tambah badan antariksa itu.