Poem/1 Sebuah Jam Yang Disokong AI Yang Mampu Berpuisi
Matt Webb, seorang pengembang produk, telah memulai kampanye awalnya untuk jam inovatif bertenaga AI yang disebut Poem/1. Jam unik ini menggunakan API ChatGPT untuk menghasilkan puisi berima untuk memberitahukan waktu, menciptakan 1.440 puisi baru setiap hari. Namun, Webb memperingatkan bahwa jam canggih ini terkadang mungkin "berbohong" tentang waktu yang akurat untuk memastikan kreasi sajak benar-benar berhasil, menjadikannya lebih sebagai item baru yang menyenangkan daripada penanda waktu yang dapat diandalkan.
Contoh Puisi Garapan Poem/1 Yang Menawan Namun Tidak Akurat
Satu bait berbunyi, "11:51, waktunya untuk berani, /Menit terus berlalu, cerita tak tertuturkan," dan syair lainnya berbunyi, "sudah hampir tengah hari, jangan terlalu bodoh! / Tidak bisakah kamu melihat matahari bersinar melejit laksana sebuah balon?" Meskipun sajak-sajak ini menghibur dan menginspirasi, jam canggih ini juga menunjukkan kecenderungan untuk memprioritaskan daya tarik puitis daripada menampilkan ketepatan waktu yang akurat.
Keterbatasan Poem/1 Mencerminkan Tantangan Perangkat Dengan Sokongan AI Saat Ini
Keterbatasan Poem/1 mengungkap kendala teknologi bertenaga AI saat ini. Meskipun jam bertenaga AI yang menghasilkan sajak unik tentang waktu adalah ide yang lucu, mengarang kata atau mengubah waktu sebenarnya mengurangi nilai praktisnya. Misalnya, Webb mencatat Poem/1 yang menampilkan "Jam yang menentang semua sajak dan alasan / 16:30, saatnya untuk Teason," sedangkan "Teason" adalah kata yang tidak masuk akal. Terlepas dari kekurangannya, Poem/1 telah menarik perhatian karena pendekatan inventifnya terhadap ketepatan waktu.
Bagaimana Cara Kerja Poem/1?
Poem/1 memiliki tampilan E-Paper monokrom, dan menggunakan Wi-Fi untuk mendapatkan sajak puisinya dari server pusat yang dioperasikan oleh perusahaan Webb. Server mengambil puisi dari API ChatGPT dan membagikannya dengan beberapa perangkat Poem/1 secara bersamaan. Hal ini membantu menghemat biaya API, dibandingkan ketika setiap perangkat secara individual menanyakan server OpenAI tanpa henti. "Saya menyisihkan beberapa persen dari harga penjualan setiap perangkat di rekening bank untuk menutupi biaya AI dan server selama 5 tahun," kata Webb.
Berapa Harga Untuk Satu Unit Perangkat Canggih Ini?
Di Amerika Serikat, perangkat Poem/1 dibanderol dengan harga $126 (sekitar Rp. 2 Juta). Webb sedang mengumpulkan dana sekitar $103.000 (kira-kira Rp. 1,6 Miliar) di Kickstarter, sehingga perangkat tersebut dapat mulai diproduksi secara masal.