Penemuan Besar Dari Teleskop Kepler NASA: Exoplanets dan Banyak Lagi
Teleskop luar angkasa memberi kita kilasan menakjubkan tentang ranah kosmos dan membantu para astronom mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang alam semesta. Salah satu observatorium luar angkasa yang sangat produktif adalah Kepler milik NASA. Selama kira-kira 9,5 tahun sudah dihabiskan teleskop tersebut dan sekarang teleskop tersebut sudah pensiun dari orbit, Kepler menemukan lebih dari 2.600 exoplanet dan mengamati lebih dari setengah juta bintang. Di sini, kita akan menyimak penemuan-penemuan terbesar dari Kepler.
Kepler Dirancang Untuk Berburu Exoplanet
Kepler dibangun untuk mempelajari sebagian dari galaksi Bima Sakti untuk mencari exoplanet yang terletak di luar tata surya kita. Data Kepler mengungkapkan bahwa 20-50% bintang di langit malam mungkin memiliki planet kecil, ukurannya mirip dengan Bumi, mengorbitnya dalam jarak layak huni di mana air cair, unsur penting kehidupan, mungkin ada.
Bagaimana Kepler Menyelidiki Galaksi?
Tujuan ilmiah Kepler juga termasuk menentukan sifat-sifat bintang yang memiliki sistem planet. Teleskop ini menyelidiki planet ekstrasurya dengan mengamati faktor transit, penurunan kecil dalam kecerahan bintang yang terjadi ketika sebuah planet melintas di depan tubuhnya, kata NASA. Kepler, yang terbang ke luar angkasa pada Maret 2009, diberhentikan pada Oktober 2018 setelah kehabisan bahan bakar.
Kepler Menemukan Sistem Planet Pertamanya Pada April 2010
Pada April 2010, Kepler menemukan sistem planet pertamanya, di mana teleskop ini memukan lebih dari satu planet yang transit di bintang yang sama, yang disebut Kepler-9. Teleskop tersebut telah mensurvei 156.000 bintang selama tujuh bulan yang menghasilkan penemuan ini. Di antara ketiga exoplanet dalam sistem ini terdapat Kepler-9 d yang oleh para astronom digolongkan sebagai Super-Earth, planet yang berukuran lebih besar dari Bumi tetapi lebih kecil dari Neptunus.
Teleskop Kepler Telah Membuat Penemuan Besar Pada Tahun 2011
Pada Desember 2011, teleskop Kepler menemukan planet pertamanya yang terletak di zona layak huni dari bintang induknya. Exoplanet bernama Kepler-22b ini juga merupakan Super-Earth, diperkirakan memiliki diameter 2,4 kali lebih besar dari Bumi, dan berjarak 600 tahun cahaya. Studi menunjukkan planet ini mungkin tertutup lautan, berfungsi sebagai kandidat yang menjanjikan dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
Para Peneliti Menemukan Planet Baru Dari Kumpulan Data Akhir Kepler
Selain mencari exoplanet, Kepler juga mengamati supernova yang merupakan ledakan dahsyat bintang. Baru-baru ini, para peneliti melihat kumpulan data terakhir dari teleskop Kepler dan menemukan dua exoplanet baru. Planet yang baru ditemukan berukuran lebih kecil dari Neptunus dan terletak 400 tahun cahaya dari Bumi. Ini menandai penemuan terakhir Kepler sebelum ditutup pada akhir 2018.
'Kepler Pandai Dalam Berburu Planet Sampai Akhir Masa Kerjanya'
"Ini adalah planet yang masuk rata-rata dalam skema besar pengamatan Kepler," kata Elyse Incha, penulis utama studi baru tersebut, dalam sebuah pernyataan. "Tapi mereka menarik karena Kepler mengamati mereka selama beberapa hari terakhir dalam operasinya. Hal ini menunjukkan betapa bagusnya Kepler dalam berburu planet, bahkan di akhir hidupnya," tambahnya.