Para Ilmuwan Mendeteksi Emisi Neutrino Di Dalam Galaksi Bima Sakti Untuk Pertama Kali
Untuk pertama kalinya, para astronom mendeteksi neutrino berenergi tinggi yang berasal dari dalam Bima Sakti, galaksi yang memuat tata surya kita. Neutrino adalah partikel dasar seperti elektron. "Partikel hantu" ini sangat sulit ditemukan karena seringkali tidak berinteraksi dengan materi. Penemuan penting, yang dibuat menggunakan Observatorium IceCube Neutrino di Antartika, membuka cara baru untuk mempelajari galaksi kita.
Setelah Proton, Neutrino Adalah Partikel Yang Paling Melimpah Di Kosmos
Neutrino yang sulit dipahami ini ditemukan hampir di semua tempat di alam semesta. Faktanya, setelah proton, Neutrino adalah partikel subatomik yang paling melimpah. Neutrino tidak memiliki muatan dan hampir tidak bermassa. Partikel ini dihasilkan oleh sinar kosmik, peluruhan radioaktif, akselerator partikel dan reaktor nuklir di Bumi, dan supernova, yang merupakan ledakan kuat bintang di akhir hidupnya.
Mengapa Partikel Neutrino Berperan Penting?
Neutrino sebagian besar melewati sebagian besar materi di alam semesta, membuatnya sangat sulit untuk dideteksi. Apa yang membuat partikel-partikel ini penting adalah bahwa materi ini dapat membawa sinyal dari objek kosmik yang jauh, seperti lubang hitam, yang jika tidak ada akan hilang. Penemuan terbaru memberikan bukti langsung pertama bahwa Bima Sakti juga merupakan sumber neutrino berenergi tinggi, sementara penelitian sebelumnya tetap tidak meyakinkan.
Observatorium IceCube Membantu Mendeteksi Neutrino
Dalam studi saat ini, para astronom mengandalkan IceCube untuk mendeteksi neutrino. Observatorium raksasa ini memiliki lebih dari 5.000 sensor cahaya yang ditempatkan di sepanjang 86 string yang masuk ke dalam lubang sedalam 2,5 km ke dalam es Antartika. Meski jarang, neutrino berinteraksi dengan molekul air, menciptakan produk sampingan yang disebut Muon. Interaksi ini memicu kilatan cahaya terang yang ditangkap oleh detektor IceCube.
Para Peneliti Secara Khusus Mempelajari Bidang Bima Sakti
Kilatan cahaya ini memungkinkan para ilmuwan melacak sumber partikel neutrino. Para peneliti secara khusus mempelajari bidang Bima Sakti, wilayah padat yang membentang di sepanjang ekuator galaksi. Para peneliti melihat data IceCube selama satu dekade, menganalisis 60.000 neutrino, yang 30 kali lebih banyak dari yang terdeteksi oleh pemindaian bidang galaksi sebelumnya.
Beberapa Neutrino Menghasilkan
Namun, menemukan sumber neutrino tidaklah mudah. Proses tersebut tergantung pada seberapa jelas detektor IceCube mampu melacak arah asal partikel yang sulit dipahami ini. Jalur neutrino tertentu lebih mudah dideteksi sementara jalur neutrino lainnya menghasilkan "bola cahaya yang halus" yang mengaburkan asal usulnya, kata penulis utama studi tersebut Naoko Kurahashi Neilson.
Pertama Kalinya Galaksi Bima Sakti terlihat 'Pada Benda Apa Pun Selain Cahaya'
Untuk mengatasi tantangan ini, tim beralih ke algoritme pembelajaran mesin. Pada akhirnya, mereka mampu menghasilkan gambar berwarna biru yang menakjubkan yang menggambarkan semua sumber asal neutrino di seluruh galaksi Bima Sakti. "Saya tidak akan lupa untuk mengatakan, 'Pada titik ini dalam sejarah manusia, kita adalah orang pertama yang melihat galaksi kita selain cahaya,'" kata Neilson.
'Studi Ini Membuka Jendela Baru Untuk Mempelajari Bima Sakti'
"Pengamatan neutrino berenergi tinggi ini membuka jendela baru untuk mempelajari sifat-sifat galaksi induk kita," kata Mirco Hüennefeld, rekan penulis studi dari TU Dortmund University di Jerman, kepada Space.com.