Bagaimana OSIRIS-REx NASA Akan Mengembalikan Sampel Asteroid Berusia 4,5 Miliar Tahun
OSIRIS-REx NASA (Origins Spectral Interpretation Resource Identification Security -Regolith Explorer) akan membawa kembali sampel dari asteroid tata surya awal, yang disebut Bennu, pada bulan September tahun ini. Pesawat ruang angkasa tersebut mengambil batu dan debu—dikenal sebagai regolith—dari Bennu pada Oktober 2020 dan sekarang berada di jalur yang tepat untuk mengembalikan sampel tersebut ke Bumi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berikut adalah gambaran lebih dekat tentang bagaimana misi ini akan mengirimkan sampel luar angkasa.
Mengapa Para Ilmuwan Tertarik Pada Sampel Dari Asteroid?
Asteroid Bennu dikatakan sebagai sisa dari tata surya awal, yang berasal dari 4,5 miliar tahun yang lalu. Para ilmuwan percaya sampel dari batuan luar angkasa ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana planet terbentuk dan bagaimana kehidupan di Bumi seperti yang kita kenal bisa muncul. Selain itu, misi tersebut juga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang asteroid yang dapat berdampak pada Bumi.
Pengembalian Sampel Asteroid Dijadwalkan Pada 24 September
Sesuai jadwal saat ini, pada 24 September, kapsul pengembalian sampel OSIRIS-REx akan terpisah dari pesawat ruang angkasa utama, sekitar 250 km di atas permukaan bumi, dan Ketika mulai memasuki atmosfer planet. Kapsul tersebut akan melakukan pendaratan dengan dipandu sebuah parasut di Utah Test and Training Range. Kapsul pengembalian sampel misi ini dirancang untuk bertahan dalam kondisi ekstrem saat melewati atmosfer Bumi.
Kapsul Pengembalian Sampel Akan Dibongkar Di Ruangan Yang Bersih
Setelah kapsul pengembalian sampel OSIRIS-REx tersebut mendarat, kapsul itu akan dibawa ke dalam ruang bersih yang sudah tersedia. Tim akan membongkar pelindung panas dan eksterior kapsul untuk mengekstraksi wadah tertutup yang menyimpan sampel asteroid. Spesimen juga akan dikumpulkan dari titik pendaratan kapsul ruang angkasa untuk memverifikasi apakah ada risiko kontaminasi pada sampel asteroid selama pendaratan.
Sampel Tersebut Akan Dipelajari Di Divisi ARES NASA
Sampel Bennu akan dipelajari di fasilitas khusus yang disebut divisi Astromaterials Research and Exploration Science (ARES) di NASA Johnson Space Center. Divisi ini berisi kumpulan besar bahan luar angkasa, termasuk sampel dari Bulan, meteorit, dan komet. Sekitar 200 ilmuwan dari seluruh dunia, termasuk JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency), dan CSA (Canadian Space Agency) akan terlibat dalam penyelidikan tersebut.
70% Dari Sampel Asteroid Yang Sudah Sampai Ke Bumi Nantinya Akan Dipertahankan
Menariknya, beberapa material asteroid yang dikumpulkan dari permukaan Bennu berukuran lebih kecil dari sebutir pasir. Para ilmuwan akan mengkarakterisasi dan menganalisis sampel asteroid untuk beberapa waktu, sekitar dua tahun dari kuartal terakhir 2023 hingga akhir 2025. Setidaknya 70% dari sampel asteroid yang dikembalikan akan disimpan oleh NASA untuk penelitian di masa mendatang.