Temui Oleg Kononenko: Pemegang rekor waktu terlama di luar angkasa
Kosmonot Rusia Oleg Kononenko memecahkan rekor dunia sebagai orang yang paling lama menghabiskan waktu di luar angkasa. Dia melampaui rekor rekan senegaranya Gennady Padalka dari Rusia yang mencatat waktu 878 hari, 11 jam, 29 menit, dan 48 detik. Pada Minggu pagi (4 Oktober), Kononenko mencapai pencapaian ini selama penerbangan luar angkasa kelimanya, mengorbit 423 km dari Bumi. Misinya saat ini akan berakhir pada akhir September. Pada saat itu, dia sudah berada di luar angkasa selama 1.110 hari.
Perjalanan dan prestasi Kononenko
Kononenko (59) memulai karir luar angkasanya sebagai seorang insinyur, dan mulai berlatih sebagai kosmonot pada usia 34 tahun ketika ia bergabung dengan program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Penerbangan luar angkasa pertamanya terjadi pada bulan April 2008 dan berlangsung selama 200 hari. Dalam wawancara dengan Tass (kantor berita negara Rusia), ia menyatakan, "Saya bangga dengan semua pencapaian saya, namun saya sangat bangga karena rekor total durasi tinggal manusia di luar angkasa masih dipegang oleh seorang kosmonot Rusia."
Tantangan dan pengorbanan pribadi
Terlepas dari pencapaiannya yang mengesankan, Kononenko mengakui pengorbanan pribadi yang dia lakukan selama berada di luar angkasa. Dia mengatakan kepada Tass, "Hanya setelah kembali ke rumah barulah muncul kesadaran bahwa selama ratusan hari tanpa kehadiran saya, anak-anak tumbuh tanpa ayah. Tidak ada seorang pun yang bisa mengembalikan waktu ini kepada saya." Ia juga mencatat bahwa kemajuan teknologi telah membuat persiapan untuk setiap penerbangan menjadi lebih menantang, dan profesi kosmonot menjadi semakin kompleks.
Kerjasama ISS dan program luar angkasa Rusia
ISS tetap menjadi contoh kerjasama internasional yang langka antara Washington dan Moskow sejak invasi Rusia ke Ukraina. Pada bulan Desember, Roscosmos mengumumkan bahwa program penerbangan silang dengan NASA telah diperpanjang hingga tahun 2025. Namun, kekhawatiran muncul mengenai keandalan program luar angkasa Rusia, yang menghadapi kekurangan dana, skandal korupsi, dan kegagalan, dalam beberapa tahun terakhir. Perlu diingat, ISS bagian Rusia mengalami kebocoran cairan pendingin ketiga dalam waktu kurang dari satu tahun, pada Oktober 2023.