NVIDIA dan Foxconn Bermitra Untuk Membangun 'Pabrik AI'
Raksasa teknologi NVIDIA dan Foxconn bekerja sama untuk menciptakan "pabrik AI" dan pusat data yang akan menawarkan kekuatan superkomputer untuk mengembangkan mobil tanpa pengemudi, mesin otonom, dan robot industri. Diumumkan pada 'Hon Hai Tech Day' di Taiwan, pabrik AI akan dibangun di atas infrastruktur komputasi GPU NVIDIA. Hal ini akan mengubah sejumlah besar data menjadi model dan wawasan AI yang berharga. Kolaborasi ini dibangun berdasarkan perjanjian perusahaan pada bulan Januari untuk mengembangkan platform kendaraan secara mandiri.
Pabrik AI Akan Mempercepat Pengembangan Kendaraan Self-Driving
Pabrik-pabrik AI yang segera dibangun ini akan berperan penting dalam menciptakan perangkat lunak untuk kendaraan listrik yang canggih dengan otak AI, yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan pengemudi dan penumpang sambil mengemudi secara mandiri. Saat kendaraan ini mengumpulkan lebih banyak data dari waktu ke waktu, pabrik AI akan menggunakan informasi ini untuk menyempurnakan perangkat lunak dan memperbarui seluruh armada. Foxconn telah berkomitmen untuk memproduksi unit kontrol elektronik (ECU) dengan system-on-a-chip (SoC) Drive Thor NVIDIA setelah proses produksi dimulai pada tahun 2025.
Mereka Berencana Bersaing Dengan Superkomputer Dojo Milik Tesla
Pabrik AI yang akan datang akan bersaing dengan superkomputer Dojo milik Tesla, yang mulai berproduksi awal tahun ini. Meskipun pabrikan kendaraan listrik saat ini mengandalkan superkomputer berbasis GPU NVIDIA, Dojo baru akan menggunakan chip yang dibuat khusus dan dikembangkan sendiri. Di sisi lain, pabrik Foxconn-NVIDIA akan menggunakan perangkat lunak GH200 Grace Hopper Superchip dan AI Enterprise. Pabrik-pabrik ini bertujuan untuk menawarkan alternatif kompetitif bagi produsen mobil lain yang ingin mengembangkan kemampuan mengemudi secara mandiri.
Memperluas Penerapannya Di Luar Mobil Self-Driving Juga Merupakan Suatu Kebutuhan
CEO Foxconn, Young Liu, menyampaikan tujuan perusahaannya untuk bertransformasi "dari perusahaan jasa manufaktur menjadi perusahaan solusi platform" dengan memperluas pabrik AI di berbagai industri. Awalnya perusahaan ini menargetkan kendaraan listrik pintar, kota pintar, dan manufaktur pintar, pabrik-pabrik AI ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan pada berbagai sektor. CEO NVIDIA Jensen Huang membayangkan bahwa "di masa depan, setiap industri, setiap perusahaan akan memiliki pabrik AI."