NASA Mengidentifikasi Bintik Matahari Yang Mungkin Segera Mengarah Ke Bumi
Rover milik NASA, yang saat ini sedang menyelidiki Mars, telah menangkap bintik matahari besar yang menarik. Karena Mars saat ini "mengorbit di sisi terjauh Matahari", Rover tersebut dapat melihat "lebih cepat seminggu sebelumnya terkait bintik matahari lebih dari kemampuan kita di bumi", sesuai lansiran dari SpaceWeather.com. Bintik matahari ini terlihat melintasi piringan matahari antara tanggal 17-20 Agustus. Menariknya, bintik matahari diperkirakan akan mengarah ke planet asal kita pada akhir minggu ini, yang kemungkinan akan menyebabkan peningkatan aktivitas matahari.
Medan Magnet Matahari Sangat Kuat Di Bintik Matahari
Rover telah membagikan gambar Matahari setiap hari untuk mengukur kandungan debu di atmosfer Mars. Dalam salah satu tugas rutin itulah Rover milik NASA merekam bintik matahari. Bintik matahari tampak gelap dan lebih dingin dibandingkan permukaan Matahari lainnya, menurut NASA. Di wilayah ini, medan magnet Matahari sangat kuat. Lontaran massa koronal (CME) dan radiasi berenergi tinggi yang disebut jilatan api matahari berasal dari bintik matahari, sehingga disebut juga "daerah aktif".
Jilatan Api Matahari Dapat Mengganggu Sistem Navigasi
Ledakan radiasi berenergi tinggi dan letusan plasma matahari yang sangat besar dari bintik matahari dapat menimbulkan konsekuensi yang parah di Bumi. Semburan api matahari dan CME yang menyerang planet kita dapat mengganggu sistem komunikasi dan satelit, serta mengganggu jaringan listrik, sehingga deteksi dini menjadi penting.
Rover NASA Sedang Mencari Bukti Kehidupan Di Mars
Penelitian terkait matahari hanyalah sebagian kecil dari tugas utama Rover milik NASA. Tujuan sebenarnya adalah mencari tanda-tanda kehidupan di Mars dan mengumpulkan sampel. Sampel-sampel ini rencananya akan dikembalikan ke Bumi melalui proyek bersama anata NASA-Badan Antariksa Eropa, yang disebut dengan Mars Sample Return. Saat ini, Rover tersebut sedang menjelajahi Kawah Jezero di Mars, yang diyakini merupakan tempat terhamparnya danau dan delta sungai yang luas miliaran tahun yang lalu. Hal ini menjadikannya lokasi ideal untuk menemukan bukti potensial kehidupan purba.