NASA akan tabrakkan pesawat antariksa ke asteroid untuk menguji pertahanan bumi

NASA telah meluncurkan sebuah pesawat antariksa yang—secara sengaja—akan bertabrakan langsung dengan asteroid. Misi Double Asteroid Redirection Test (DART) bertujuan untuk menguji teknologi pertahanan terhadap kemungkinan tabrakan dengan asteroid. Target DART adalah asteroid sekunder bernama Dimorphos, yang mengorbit sebuah asteroid yang lebih besar, Didymos. Namun, asteroid itu bukanlah ancaman langsung bagi Bumi. Berikut informasi selengkapnya.
Hingga kini, asteroid di luar angkasa menjadi ancaman eksistensial bagi umat manusia. Walaupun asteroid yang memiliki panjang lebih dari 140 meter mustahil mengenai Bumi dalam 100 tahun ke depan, hanya 40% dari bola langit raksasa ini yang telah ditemukan. Selain itu, diperlukan juga sistem untuk menghancurkan benda-benda antariksa yang memasuki atmosfer demi menghalau puing luar angkasa yang pada akhirnya akan masuk kembali ke atmosfer Bumi.
NASA mengklaim bahwa DART merupakan uji coba teknologi pertahanan untuk melindungi Bumi dari asteroid yang berbahaya. Misi tersebut dijalankan melalui Program Eksplorasi Tata Surya di Marshall Space Flight Center milik lembaga itu. Dengan sendirinya DART bakal menemukan sasarannya menggunakan kamera bawaan dan bernavigasi di luar angkasa. Pesawat itu kemudian akan menabrak sasarannya, Dimorphos, dengan kecepatan sekitar 6,6 km/detik.
NASA memperkirakan bahwa tabrakan itu akan mengubah kecepatan pengorbitan Dimorphos sebanyak 1%. Hasil itu tampak kecil untuk misi antariksa berbiaya jutaan dolar yang akan menghancurkan diri demi mencapai tujuannya. Namun demikian, NASA mengungkapkan tabrakan itu akan mengubah periode orbit Dimorphos selama beberapa menit—sudah cukup untuk diamati dan diukur dari Bumi.
NASA menayangkan liputan langsung misi Dart mulai pukul 12.30 WIB pada tanggal 24 November. Terikat ke roket SpaceX Falcon 9, DART diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California. Setelah tiba di antariksa, wahana itu akan menggunakan Roll Out Solar Array dan sistem penggerak listrik bertenaga surya untuk menjangkau targetnya. Wahana antariksa tersebut bakal menabrak asteroid sasaran pada bulan September 2022.
Liftoff! pic.twitter.com/Kx5n6TwriC
— SpaceX (@SpaceX) November 24, 2021