Bagaimana NASA Kehilangan Dan Mendapatkan Kembali Sinyal Dari Pesawat Ruang Angkasa Voyager 2
NASA kehilangan kontak dengan Voyager 2 pada 21 Juli, setelah perintah tertentu mengubah orientasi pesawat ruang angkasa ini, dan menyebabkan antenanya mengarah dua derajat menjauh dari Bumi. Akibatnya, sinyalnya tidak dapat mencapai sistem bumi dan operator tidak dapat mengirim sinyal untuk memposisikan ulang pesawat luar angkasa tersebut. Untungnya, pada tanggal 31 Juli, NASA mendeteksi "sinyal pembawa" yang samar dari Voyager 2, dan memastikan bahwa Voyager 2 masih beroperasi.
Upaya Dalam Menyambungkan Kembali Sinyalnya
Pengontrol misi sedang mengerjakan perintah baru untuk menggeser antena Voyager 2 ke arah Bumi. Pesawat ruang angkasa ini dibangun untuk secara otomatis mengubah orientasinya beberapa kali setiap tahun. Setelah penyetelan terakhir yang dijadwalkan pada 15 Oktober, operator berharap proses komunikasi dapat dipulihkan. Sementara itu, tim akan mengawasi "sinyal detak jantung" dan mencoba mengarahkan ulang pesawat luar angkasa.
Voyager 2 Dirancang Untuk Mempelajari Tata Surya Bagian Luar
Pesawat ruang angkasa ini diluncurkan pada tahun 1977, Voyager 2 dirancang untuk mempelajari tata surya bagian luar, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Ini adalah pesawat ruang angkasa terjauh kedua dari Bumi—20 miliar kilometer jauhnya—setelah pendahulunya, Voyager 1. Voyager 2 adalah "objek buatan manusia pertama" yang terbang melewati Uranus dan Neptunus. Beberapa instrumen ilmiah di dalamnya masih mengirimkan data ke Bumi setelah 46 tahun.