NewsBytes Bahasa
    lainnya
    NewsBytes Bahasa
    Hiburan
    Teknologi
    Gaya hidup
    Mobil
    Olah raga
    Beranda / Berita / Teknologi Berita / Nasa ubah jadwal peluncuran Artemis 1 menjadi 3 September
    Garis waktu berikutnya
    Nasa ubah jadwal peluncuran Artemis 1 menjadi 3 September
    Artemis 1 merupakan misi perdana yang hendak mengirim manusia dalam waktu lama di Bulan (Sumber foto: NASA)

    Nasa ubah jadwal peluncuran Artemis 1 menjadi 3 September

    menulis Taufiq Al Jufri
    Jan 06, 2023
    11:10 am

    Apa ceritanya

    Pada 29 Agustus, ratusan ribu orang dibuat kecewa setelah NASA membatalkan peluncuran Artemis 1.

    Kini, badan antariksa tersebut sudah mengonfirmasi bahwa mereka akan melakukan upaya peluncuran kedua misi itu pada 3 September pukul 14.17 waktu setempat atau 01.17 WIB.

    Misi Artemis 1 bakal mengirim pesawat ruang angkasa Orion ke orbit bulan.

    Konteks

    Mengapa artikel ini penting?

    Artemis merupakan saudara kembar Apollo dalam mitologi Romawi. Di perang Troya, dia dikalahkan oleh Hera, ratu para dewa.

    Pada tahun 2022, Hera ini berupa sebuah mesin yang mencoba menahan Artemis 1 mengikuti jejak misi Apollo yang legendaris di masa lalu.

    Bagaimanapun, NASA tidak akan membiarkan hal itu terjadi karena mereka tengah bersiap meluncurkan kembali misi ini.

    Upaya kedua

    Misi ini diberi periode peluncuran 2 jam pada hari Sabtu

    Setelah penundaan, ada pembicaraan tentang upaya peluncuran kedua pada hari Jumat. Namun, NASA telah mengonfirmasi bahwa Artemis 1 akan mencoba lepas landas dari Cape Canaveral untuk kedua kalinya pada hari Sabtu, 3 September.

    Uji terpadu pertama pesawat ruang angkasa Orion NASA, roket Space Launch System, dan sistem darat akan mendapat waktu dua jam pada hari Sabtu.

    Sebab

    Mengapa upaya pertama dibatalkan?

    Pada hari Senin, 40 menit sebelum peluncuran, NASA memutuskan untuk membatalkan peluncuran Artemis 1. Keputusan itu diambil karena kendala yang terjadi pada salah satu dari empat mesin RS-25 di bagian inti roket SLS.

    Mesin-mesin di bagian inti didinginkan untuk mencegah guncangan saat pembakaran propelan dimulai. Namun, Engine No. 3 tidak lolos pengujian.

    Prosedur baru

    Tes pendinginan mesin akan dimulai lebih awal dari biasanya

    Guna mengatasi masalah yang menghambat Artemis 1 lepas landas, prosedur pengisian bahan bakar baru akan diterapkan. Sesuai prosedur baru, uji pendinginan mesin (uji kick start bleed) akan dilakukan sekitar 30-45 menit lebih awal.

    Langkah itu mirip dengan yang dilakukan NASA pada misi Green Run di Stennis Space Center. Prosedur baru ini diharapkan bisa berhasil.

    Kendala lain

    Keandalan sensor mesin dipertanyakan

    Upaya pertama NASA untuk meluncurkan Artemis 1 juga terganggu oleh masalah lain. Terjadi kebocoran hidrogen di kaleng pembersih Tail Service Mast Umbilical (TSMU).

    Selain itu, keandalan salah satu sensor mesin juga dipertanyakan. NASA meragukan, sensor itu memberikan data yang tidak akurat pada hari Senin. Namun, penggantian sensor juga akan menyebabkan penundaan yang lama.

    Informasi

    Bagaimana pemilihan hari Sabtu membantu NASA dalam misi ini

    Keputusan NASA untuk melakukan upaya kedua secepat ini membuat sejumlah pihak heran. Bagaimanapun, badan antariksa itu ingin menelusuri kendala lebih lanjut.

    John Honeycutt, manajer program roket NASA mengungkapkan, "Berdasarkan informasi yang saya dengar dari tim teknis hari ini, yang perlu kami lakukan adalah terus meneliti data dan menyempurnakan rencana penerbangan."

    Facebook
    Whatsapp
    Twitter
    Linkedin
    berita terkait
    Berita Terbaru

    Berita Terbaru

    Kegunaan Tak Terduga Cermin Sepeda Motor saat Perjalanan Jauh Lifestyle
    Cara Unik Membersihkan Interior Mobil Anda Lifestyle
    Rahasia Menumbuhkan Anggrek Sehat di Rumah Lifestyle
    Menumbuhkan Bromelia Indah di Dalam Ruangan Lifestyle
    Tentang kami Kebijakan pribadi Ketentuan Hubungi kami kode etik Keluhan ganti rugi Berita Arsip Berita Arsip Topik
    All rights reserved © NewsBytes 2025