NASA ingin Pihak India Bergabung Dalam Kesepakatan Artemis
NASA tertarik untuk membuat India masuk ke dalam Artemis Accords, sebuah kerangka kerja yang menetapkan prinsip dan pedoman umum untuk diikuti oleh semua negara yang berkolaborasi untuk eksplorasi ruang angkasa yang aman. Kesepakatan ini, yang ditetapkan pada tahun 2020, pada akhirnya bertujuan untuk "menciptakan lingkungan yang aman dan transparan yang memfasilitasi kegiatan eksplorasi, sains, dan komersial" untuk semua.
India Akan Menjadi Negara Ke-26 Yang Menandatangani Kesepakatan Artemis
Kesepakatan Artemis didirikan oleh NASA yang didukung Amerika Serikat bersama dengan negara anggota pendiri lainnya, yaitu Australia, Kanada, Italia, Jepang, Luksemburg, UEA, dan Inggris. India akan menjadi negara ke-26 yang masuk dalam Kesepakatan Artemis. Pada Mei 2023, 25 negara telah menandatangani perjanjian tersebut dan NASA mengharapkan lebih banyak negara untuk berkolaborasi di masa mendatang.
Apa Yang Dimaksud Dengan Artemis Accord?
Kesepakatan Artemis bekerja pada sekitar 10 prinsip utama. Pedoman ini termasuk melakukan eksplorasi ruang angkasa yang damai, interoperabilitas dalam infrastruktur yang ada untuk mempromosikan keselamatan dan keberlanjutan, pendaftaran objek ruang angkasa, merilis data ilmiah untuk penggunaan publik, melestarikan warisan ruang angkasa, memastikan transparansi untuk menghindari kebingungan dan konflik, dan menyediakan layanan darurat untuk bantuan bagi astronot yang membutuhkan.
Kesepakatan Artemis Menentukan Pedoman Untuk "Aktivitas Ruang Sipil"
Pedoman umum yang ditentukan dalam Kesepakatan Artemis akan memastikan "aktivitas ruang sipil". Pedoman tersebut mencakup aktivitas luar angkasa yang dilakukan di Bulan, Mars, komet, dan asteroid, termasuk permukaan dan bawah permukaannya, serta orbit Bulan atau Mars, menurut pernyataan resmi NASA. Kesepakatan itu juga mencakup titik Lagrangian untuk sistem Bumi-Bulan dan wilayah yang terletak di antara benda langit.
Kesepakatan Artemis Juga Menekankan "Mitigasi Puing-Puing Orbit"
Para anggota dari Kesepatakan Artemis juga harus bekerja menuju "mitigasi puing-puing orbit", yang harus direncanakan selama fase perencanaan misi itu sendiri. Langkah ini termasuk pembuangan pesawat ruang angkasa yang "aman, tepat waktu, dan efisien" di akhir misi mereka atau saat dibutuhkan. Negara-negara yang berkolaborasi juga harus setuju untuk mengurangi produksi puing-puing baru yang berumur panjang atau berbahaya.