NASA akan mengirimkan wahana ke bulan terbesar Saturnus
NASA bersiap untuk eksplorasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di bulan terbesar Saturnus, Titan, dengan peluncuran misi Dragonfly, yang ditetapkan pada tahun 2027. Upaya ini akan memanfaatkan pendarat helikopter bertenaga nuklir seukuran mobil untuk mencari kemungkinan jejak kehidupan di bulan itu. Permukaan Titan "adalah salah satu tempat yang paling mirip Bumi di tata surya, meskipun suhunya jauh lebih dingin dan kandungan kimianya berbeda," kata NASA.
Alasan mengapa menjelajahi Titan itu penting
Titan merupakan bulan unik di antara 150 bulan yang diketahui di tata surya kita. Ini adalah satu-satunya bulan dengan atmosfer tebal, kata NASA, empat kali lebih padat jika dibandingkan dengan Bumi. Atmosfer Titan terutama terdiri dari nitrogen (95%) dan metana (5%), tanpa oksigen. Kombinasi metana dan nitrogen memicu kimia organik yang rumit, menjadikan Titan sebagai subjek yang menarik bagi para peneliti. Atmosfer Titan yang tebal dan gravitasi yang rendah menjadikannya lingkungan yang sempurna untuk terbang, kata NASA.
Dragonfly memiliki tujuan khusus untuk misinya
Dilengkapi dengan kamera, sensor, dan perangkat pengambilan sampel, misi Dragonfly akan mengamati atmosfer Titan yang kaya nitrogen, yang diyakini mengandung zat organik yang mungkin berinteraksi dengan air cair di bawah permukaan esnya. Sebelumnya, para ilmuwan telah mendeteksi molekul berbasis karbon yang disebut siklopropenilidena, yang belum ditemukan di atmosfer lain. Penemuan ini bisa menjadi indikator adanya senyawa yang lebih kompleks yang dapat mengembangkan atau mendukung potensi kehidupan di bulan Saturnus.
Sekilas tentang kemajuan misi ini
Untuk menjamin ketahanan Dragonfly dalam kondisi ekstrem, para insinyur misi baru-baru ini melakukan kampanye uji coba di terowongan supersonik. Model pendarat setengah skala juga digunakan untuk menilai kemampuan turun dan terbang pesawat luar angkasa itu. "Semua pengujian ini dimasukkan ke dalam simulasi dan prediksi kinerja Dragonfly Titan kami," kata Ken Hibbard, insinyur sistem misi Dragonfly. "...misi ini berjalan secara terpadu satu per satu, dan kami bersemangat untuk setiap langkah selanjutnya menuju pengiriman helikopter revolusioner ini melintasi langit dan permukaan Titan."
Dragonfly diperkirakan akan mencapai tujuan targetnya pada pertengahan tahun 2030-an
Selain itu, lanskap Titan sangat mirip dengan Bumi, menampilkan sungai dan danau metana yang mengalir, bukan air. Atmosfer dan medan khas Titan mungkin menyembunyikan rahasia menarik tentang bentuk kehidupan di luar bumi, menjadikan misi Dragonfly sebagai langkah penting dalam menyelidiki keberadaan kehidupan di luar Bumi. Dragonfly dijadwalkan diluncurkan sekitar tahun 2027 dan tiba di Titan pada pertengahan tahun 2030-an.