Misi Artemis 3 NASA Tidak Boleh Mendaratkan Astronot di Bulan
Misi Artemis 3 NASA, dijadwalkan berangkat pada Desember 2025, mungkin tidak akan mendaratkan awak di Bulan. Jim Free, selaku administrator asosiasi NASA untuk Direktorat Misi Pengembangan Sistem Eksplorasi, mengatakan bahwa komponen khusus harus siap untuk misi tersebut, termasuk sistem pendaratan yang sedang dibangun oleh SpaceX. Free menyatakan jika sistem pendaratan belum siap, NASA mungkin akan menerbangkan misi lain.
Starship SpaceX Masih Jauh Dari Kesiapannya
Program Artemis bertujuan untuk membangun kehadiran yang berkelanjutan di Bulan dan mengembangkan teknologi untuk misi Mars di masa depan. SpaceX yang dipimpin Elon Musk mendapatkan kontrak untuk sistem pendaratan bulan, berdasarkan roket Starship-nya. Namun, Starship masih jauh dari status siap, mengingat uji terbang pada bulan April yang berujung pada ledakan. Pejabat NASA baru-baru ini mengunjungi fasilitas Starbase SpaceX untuk meninjau kemajuan pada proyek mereka.
Penundaan Dari Starship Dapat Memengaruhi Kontraktor Pakaian Antariksa
Free menyebut kunjungan Starbase bertujuan untuk wawasan yang luas tetapi menyatakan keprihatinan karena kurangnya kesiapan pada proses peluncuran. Dia menunjukkan perlunya beberapa tes sebelum roket Starship dapat dinyatakan siap. Penundaan yang terjadi pada Starship juga dapat memengaruhi kontraktor pakaian antariksa. Produsen pakaian antariksa perlu mengetahui bagaimana setelan itu akan berinteraksi dengan pesawat ruang angkasa dan wahana simulator juga harus dibangun untuk melatih para astronot.
Rencana Misi Artemis 2 dan 3 NASA
NASA akan memberikan pembaruan setelah mengevaluasi informasi lebih lanjut dari kunjungan Starbase. Misi Artemis 1 berhasil mengirim pesawat ruang angkasa tanpa awak mengelilingi Bulan pada tahun 2022. Artemis 2, yang direncanakan November 2024, akan membawa kru mengelilingi Bulan, tanpa mendarat. Artemis 3 bertujuan untuk menandai pendaratan manusia pertama NASA di Bulan sejak 1972.