Microsoft saingi Fiverr dan Upwork dengan LinkedIn Marketplaces
Apa ceritanya
Platform jejaring sosial untuk kalangan profesional LinkedIn bakal segera menandingi Fiverr dan Upwork. Perusahaan milik Microsoft itu akan terjun ke kancah gig economy (sistem pasar tenaga kerja yang bebas) melalui layanan baru bernama Marketplaces.
Siap diluncurkan paling cepat bulan September ini, Marketplaces memungkinkan anggota LinkedIn untuk melakukan pekerjaan sewaktu-waktu (freelance), sebagaimana platform gig economy yang ada saat ini memungkinkan pekerja lepas untuk memperoleh penghasilan.
Angka impresif
Basis pengguna LinkedIn yang berjumlah 740 juta membuatnya unggul dari para pesaing
Jaringan pekerja profesional di LinkedIn sejauh ini memiliki basis pengguna sebanyak 740 juta pengguna, yang tersebar di berbagai industri.
Oleh karena itu, integrasi Marketplaces akan memberinya keunggulan atas rival-rivalnya, sebab keterlambatan tidak menjadi persoalan berkat basis pengguna yang sudah berkembang pesat.
Marketplaces bakal fokus pada sejumlah jasa profesional seperti konsultan, pemasaran, dan penulisan.
Dalam jaringan
LinkedIn akan mengizinkan pengguna beriklan dan menggunakan jasa freelance
Tindakan LinkedIn dipicu oleh banyaknya perusahaan yang mencari solusi sementara untuk pelatihan eksekutif, pengembangan perangkat lunak, serta pekerjaan desain.
Perusahaan ini membangun wadah bagi pengguna untuk menawarkan jasa secara langsung melalui profil mereka. Salah satunya, pengguna dapat membagikan proposal pekerjaan untuk menarik para tenaga lepas.
Seperti platform serupa, nantinya klien juga memiliki cara untuk memberikan rating kepada tenaga lepas setelah pekerjaan selesai.
Memanfaatkan situasi
Marketplaces manfaatkan permintaan freelance yang membludak akibat karantina wilayah
Pergolakan di pasar kerja yang dipicu oleh pandemi, ditambah aturan kerja dari rumah yang diterapkan karena karantina wilayah, menyebabkan lonjakan besar-besaran dalam gig economy.
Hal ini tercermin dari pendapatan Fiverr dan Upwork yang mencapai 550 juta dolar pada 2020, 37 persen lebih tinggi dibanding tahun 2019.
LinkedIn menyasar pasar yang berkembang itu dengan membuka platform miliknya untuk pekerjaan freelance.
Solusi komplet
Integrasi dompet digital dari LinkedIn menjadikannya semakin praktis
Lebih jauh, LinkedIn mungkin akan meniru model gig economy yang sudah ada, yaitu mengambil sedikit keuntungan dari transaksi yang terjadi, sehingga membuat Marketplaces mirip dengan Fiverr.
Menariknya, induk perusahaan Microsoft tengah mempertimbangkan agar pembayaran untuk tenaga lepas dapat dilakukan melalui dompet digital LinkedIn yang juga sedang digarap.
Hal ini bakal menjadikan platform tersebut solusi komplet bagi pemberi maupun pencari kerja.