Mengapa Chandrayaan-3 Berbeda Dari Chandrayaan-2
Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) menargetkan untuk meluncurkan misi ambisius ini Chandrayaan-3 pada Jumat (14 Juli). Proyek mendatang adalah misi ketiga ISRO ke Bulan dan merupakan tindak lanjut dari Chandrayaan-2, yang diluncurkan pada 22 Juli 2019. Di sini, kami mencermati bagaimana Chandrayaan-3 berbeda dari pendahulunya dan perubahan besar apa saja yang telah dialaminya.
Pertama, Mari Kita Mengingat Kembali Chandrayaan-2
Misi Chandrayaan-3 adalah upaya kedua ISRO untuk mencapai pendaratan lunak di permukaan Bulan. Sebelumnya, Chandrayaan-2 berencana untuk melaksanakan tujuan yang sama pada tahun 2019 tetapi hanya berhasil sebagian. Namun, misi ini nantinya akan mewakili "lompatan teknologi yang signifikan dibandingkan dengan misi sebelumnya," kata ISRO. Misi bulan terdiri dari penjelajah Pragyan, pendarat Vikram, dan pengorbit.
Chandrayaan-2 Melakukan Pendaratan Yang Kurang Mulus Di Permukaan Bulan
Meskipun Chandrayaan-2 berhasil mencapai orbit Bulan, keadaan menjadi serba salah ketika berada sekitar 2 km di atas permukaan bulan. Komunikasi dengan stasiun bumi terputus dan pendarat Chandrayaan-2, yang juga berisi penjelajah, jatuh ke permukaan Bulan. Masalah ini dikaitkan dengan "pelambatan" kecepatan yang tidak memadai, sebuah proses di mana kecepatan mesin secara bertahap dikurangi saat turun.
Chandrayaan-3 Menerima Perangkat Keras, Perubahan Perangkat Lunak
ISRO telah membuat beberapa perubahan penting terkait perangkat lunak dan perangkat keras pada misi Chandrayaan-3, yang akan membawa pendarat dan penjelajah. Perhatian khusus diberikan pada bagian pendorong pendarat, untuk mencegah masalah yang dihadapi oleh Chandrayaan-2. Pendarat memiliki empat mesin pendorong, kaki yang lebih kuat, dan panel surya yang lebih besar dan akan membawa lebih banyak bahan bakar. ISRO juga meningkatkan kemampuan manuver Soft-Landing.
Chandrayaan-3 Menanamkan Teknologi Kamera 'Deteksi Dan Penghindaran Bahaya Pendarat'
Selain itu, Chandrayaan-3 dilengkapi dua kamera "deteksi dan penghindaran bahaya pendarat" untuk membantu mengoordinasikan operasi misi selama pendarat turun ke permukaan Bulan. Ini dapat diklasifikasikan sebagai peningkatan penting dari Chandrayaan-2, yang hanya memiliki satu kamera semacam itu.
Modul Propulsi Chandrayaan-3 Berfungsi Sebagai Satelit Relai Komunikasi
Chandrayaan-3 tidak akan membawa pengorbit, dan modul propulsinya (PM) akan bertindak sebagai satelit relai komunikasi. Relai komunikasinya akan tergantung pada pengorbit Chandrayaan-2 untuk relai cadangan. Modul propulsi pada misi mendatang akan membawa muatan sains tunggal yang disebut "Spectro-polarimetry of Habitable Planet Earth" (SHAPE) untuk membantu mempelajari exoplanet yang mungkin mendukung kehidupan. Sebagai perbandingan, pengorbit Chandrayaan-2 membawa sembilan instrumen In-Situ.
Chandyaan-3 Akan Diluncurkan Di Atas Roket LVM3 Pada 14 Juli
Chandrayaan-3 akan lepas landas dengan roket LVM3 (Launch Vehicle Mark 3) dari Sriharikota, di Andhra Pradesh, pada pukul 14:35 pada hari Jumat. Jika berhasil, India akan menjadi negara keempat yang mencapai pendaratan terkontrol di Bulan, sebuah tonggak sejarah yang sejauh ini hanya dicapai oleh Amerika Serikat, Rusia, dan China. Misi ini akan berlangsung selama 14 hari Bumi.