Kuil Tirupati mendapat sistem pengenalan wajah: Bagaimana cara kerjanya?
Untuk mencegah penyalahgunaan layanan kuil, kuil terkenal Lord Venkateswara di distrik Tirupati Andhra Pradesh telah memperkenalkan sistem pengenalan wajah. Layanan tersebut telah diperkenalkan oleh badan perwalian pengelola Tirumala Tirupati Devasthanams (TTD) secara eksperimental dan akan mengenali semua pengunjung pada saat masuk ke dalam lokasi. Para peziarah akan diawasi oleh 3.000 kamera.
Mengapa artikel ini penting?
Kuil Lord Venkateswara adalah salah satu lembaga keagamaan tersibuk di dunia dan menarik jutaan pengunjung setiap tahun. Dengan demikian, menjadi sulit untuk melacak setiap individu di dalam lokasi. Teknologi pengenalan wajah baru yang diperkenalkan oleh TTD akan membantu dalam hal ini. Dari mencegah peniruan hingga menemukan orang hilang, kemungkinannya tidak terbatas.
Di mana layanan ini diperkenalkan pertama kali?
Menurut otoritas kuil, teknologi pengenalan wajah pada awalnya telah diperkenalkan di Sarvadarshanam (darshan gratis), loket pencairan laddu, darshan tanpa token (kunjungan suci), bagian pengembalian uang jaminan, dan sistem penjatahan akomodasi. Teknologi yang sama juga akan diperluas ke layanan pengunjung lainnya dalam beberapa hari mendatang. TTD percaya ini akan membantu membatasi penyalahgunaan oleh mereka yang berulang kali memanfaatkan layanan tersebut.
Mengapa teknologi pengenalan wajah diperlukan?
Pengunjung sering mengambil banyak token di kompleks Sarvadarshanam dan menggunakannya untuk menarik uang jaminan berlebih dari loket pengembalian uang. Selain itu, datang untuk darshan gratis berkali-kali membuat peziarah lain tidak nyaman karena kuil selalu penuh sesak. Teknologi baru itu diharapkan membatasi insiden semacam itu dan membantu mengalokasikan ruang untuk peziarah sebenarnya untuk persewaan bersubsidi. Ini akan mencegah eksploitasi mereka oleh calo dan perantara.
Bagaimana cara kerja teknologi ini?
Pengunjung akan dipotret di gerbang masuk selama pendaftaran. Foto mereka kemudian akan disimpan di bank data untuk menghindari peniruan identitas. Teknologi pengenalan wajah akan mengingatkan jika orang yang sama datang untuk kunjungan kedua. Jika gambar dari kunjungan pertama dan selanjutnya cocok, pengunjung yang membayar akan diizinkan masuk beberapa kali dalam sebulan. Namun, sisanya akan dibubarkan.
Akan lebih mudah menemukan orang hilang
Teknologi baru ini akan membatasi darshan gratis pengunjung sebulan sekali untuk mencegah kepadatan. Sistem ini juga akan memudahkan pencarian orang hilang di dalam kompleks kuil yang besar, karena setiap pengunjung akan masuk database dan diawasi.