Insinyur Google bisa buat video palsu, diklaim 'untuk kebaikan'
Insinyur Google Supasorn Suwajanakorn mengembangkan alat yang dapat membuat video 'palsu' yang realistis dengan meniru cara seseorang berbicara. Perangkat lunak AI yang ditanam dalam alat manipulasi video dilatih dengan rekaman gerakan mulut dan gigi orang untuk menciptakan sinkronisasi gerakan bibir yang sempurna. Untungnya, dia memutuskan untuk menggunakan teknologi ini untuk kebaikan. Mari cari tahu caranya.
Penggunaan positif alat manipulasi video Suwajanakorn
Alat manipulasi video Suwajanakorn dikembangkan dengan niat baik. Teknologi ini dapat digunakan untuk membuat video palsu dari orang-orang yang telah meninggal: kakek nenek versi virtual memberikan saran kehidupan, aktor kembali ke layar, guru mengajar, dan penulis membacakan karya mereka. Di bawah proyek "New Dimension in Testimony", teknologi ini digunakan untuk melakukan percakapan dengan korban Holocaust.
Alat menarik yang bisa berdampak negatif
Seperti halnya tiap teknologi, alat manipulasi video juga memiliki implikasi negatif. Coba pikir: Ini adalah perangkat lunak yang bisa buat video palsu dengan hampir sempurna. Menyadari adanya potensi untuk disalahgunakan, Suwajanakorn berkata, "Hasil ini tampak menarik, tetapi juga meresahkan."
Memecahkan masalah berbasis AI dengan tindakan pencegahan berbasis AI
Potensi penyalahgunaan alat ini termasuk pembuatan video palsu pemimpin dunia untuk mengumumkan serangan nuklir - yang bisa memicu perang. "Manipulasi video akan digunakan dengan cara-cara yang jahat kecuali ada langkah-langkah pencegahan," kata Suwajanakorn. Dan inilah yang membuatnya memiliki ide pembuatan aplikasi pendeteksi video palsu di internet.
Perkenalkan Sang 'Pembela Realita'
Suwajanakorn sekarang mengembangkan aplikasi yang disebut Pembela Realita atau 'Reality Defender' yang dapat mendeteksi video dan gambar palsu di internet. Aplikasi ini secara otomatis memindai browser web untuk menemukan konten media yang dimanipulasi dan memungkinkan pengguna untuk melaporkannya. Menurut Suwajanakorn, video sulit untuk dipalsukan sempurna karena melibatkan pemalsuan ribuan gambar.