Astronom temukan bangkai bintang tertua, 90 tahun cahaya jauhnya dari Bumi
Apa ceritanya
Para astronom berhasil mengidentifikasi bangkai bintang tertua, berupa sebuah katai putih, di galaksi Bima Sakti kita.
Bintang itu terletak hanya 90 tahun cahaya dari Bumi dan terlihat sedang mengumpulkan puing-puing dari planet yang mengorbitnya. Ini menjadikannya "salah satu sistem planet berbatu dan es tertua" yang pernah ditemukan.
Temuan ini disimpulkan dari data yang dikumpulkan oleh misi Gaia Badan Antariksa Eropa (ESA).
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Misi Gaia (Global Astrometric Interferometer for Astrophysics) diluncurkan tahun 2013 dan diharapkan berlangsung hingga 2025.
Salah satu tujuannya adalah menghasilkan peta tiga dimensi galaksi kita yang akurat dengan mencakup sekitar dua miliar benda langit.
Informasi penting tentang pembentukan planet berbatu mirip Bumi lainnya di alam semesta kita berhasil diperoleh dari pengamatan misi luar angkasa terbaru ini.
Pengertian
Apa itu katai putih?
Katai putih merupakan bintang yang telah melepaskan lapisan luar sehingga hanya menyisakan intinya. Demikianlah nasib sebagian besar bintang, termasuk Matahari, setelah kehabisan bahan bakar nuklirnya.
Bintang kemudian mengalami proses penyusutan dan pendinginan. Selama fase ini, planet-planet yang mengorbit terganggu, dan sisa-sisanya menumpuk di permukaan badan yang panas.
Temuan
Para ilmuwan berhasil menemukan dua katai putih
"Kami menemukan sisa-sisa bintang tertua di Bima Sakti yang pernah tercemar oleh planet-planet yang mirip Bumi. Luar biasa jika kita memikirkan bahwa ini terjadi pada skala 10 miliar tahun dan planet-planet itu mati jauh sebelum Bumi terbentuk, " ujar Abigail Elms, pemimpin penelitian ini.
Data spektroskopi dari Gaia mengarah pada penemuan dua katai putih.
Bintang
Kedua bintang tercemar puing-puing planet
Bintang 'merah' pertama, yang diberi nama WDJ2147-4035, berupa bintang katai putih tertua yang tercemar logam berkandungan natrium, litium, dan kalium. Bintang itu diperkirakan berusia 10,7 miliar tahun.
Bintang 'biru' kedua lebih muda dan diberi nama WDJ1922+0233. Warna ini dihubungkan dengan pencampuran gas yang tidak biasa di atmosfer helium-hidrogennya. Selain itu, puing-puing planetnya memiliki komposisi yang mirip dengan kerak benua Bumi.
Wawasan
Informasi apa yang diperoleh ilmuwan dari penemuan-penemuan ini?
"Bintang-bintang yang tercemar logam ini menunjukkan bahwa Bumi tidak unik, ada sistem planet lain dengan badan planet yang mirip dengan Bumi," jelas Elms.
"Terbentuk dari bintang tertua di galaksi kita, katai-katai putih yang dingin memberikan informasi tentang pembentukan dan evolusi sistem planet di sekitar bintang tertua di Bima Sakti," tambahnya.
Penelitian ini dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.