Penelitian ungkap kapan dan bagaimana Matahari akan mati
Apa ceritanya
Segala sesuatu pasti ada akhirnya, begitu juga dengan Matahari. Menurut data dari teleskop luar angkasa Gaia milik Badan Antariksa Eropa yang dipublikasikan Juni lalu, bintang tersebut tengah melalui usia paruh baya dan berusia sekitar 4,57 miliar tahun.
Agensi itu juga berhasil mengungkap informasi yang dapat membantu menentukan kapan Matahari akan mati. perlu diketahui, Matahari baru saja memulai siklus matahari yang berlangsung tiap 11 tahun.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Gaia dapat mengetahui komposisi suatu bintang dengan menganalisis kecerahannya dan membantu para ilmuwan memetakan evolusi Bima Sakti dari waktu ke waktu.
Tim Gaia sudah menemukan sekitar 6.000 bintang yang usia, massa, suhu, dan komposisinya sangat mirip dengan Matahari. Dengan mengamati bintang tersebut, para astronom akan mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang perilaku Matahari.
Detail
Apa itu teleskop Gaia dan bagaimana cara kerjanya?
Diluncurkan tahun 2013, Gaia akan beroperasi hingga 2025. Teleskop itu berada di posisi yang disebut Lagrange Point 2 di ruang angkasa dan mengorbit Matahari selaras dengan Bumi.
Teleskop tersebut menggunakan teknik bernama spektroskopi untuk mengumpulkan data komposisi bintang dengan mengurai cahaya menjadi berbagai panjang gelombang.
Dengan mengamati cahaya yang dipancarkan sebuah bintang, komposisinya pun dapat diketahui.
Waktu
Apa kata data?
ESA mengungkapkan, Matahari kini berusia sekitar 4,57 miliar tahun dan meleburkan hidrogen menjadi helium. Kondisi Matahari umumnya cukup stabil.
Ketika berusia delapan miliar tahun, Matahari akan mencapai suhu puncaknya. Kemudian, bintang itu mulai mendingin dan bertambah besar menjadi bintang merah raksasa.
Akhirnya, pada usia 11 miliar tahun, Matahari akan mati.
informasi
Mengapa Matahari mati?
Lonceng kematian Matahari akan dibunyikan ketika intinya kehabisan hidrogen. Setelah habis, proses peleburan akan dimulai dan bintang itu bakal berubah menjadi bintang merah raksasa sehingga suhu permukaannya turun. Proses ini bergantung pada massa/komposisi kimia Matahari.