Beginilah cara para astronot menanam tomat di ISS
Astronot SpaceX Crew-5 NASA dengan selamat kembali ke Bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Minggu (12 Maret). Selama misi lima bulan mereka, yang dimulai pada bulan Oktober, para astronot melakukan beberapa penyelidikan ilmiah, yang paling menarik di antara mereka adalah penanaman tomat di laboratorium luar angkasa yang mengorbit. Tercatat, bahkan sayuran berdaun hijau telah ditanam di stasiun luar angkasa sebelumnya. Berikut selengkapnya tentang eksperimen terbaru.
Mengapa artikel ini penting?
ISS terus ditempati selama lebih dari dua dekade hingga sekarang, sejak November 2000. Selama mereka tinggal di lab luar angkasa yang mengorbit, para astronot tetap sibuk. Mereka memiliki beberapa tugas, termasuk mengawasi eksperimen sains di dalamnya. Sementara astronot di stasiun luar angkasa biasanya bertahan hidup dengan makanan kemasan, penelitian sekarang sedang dilakukan untuk menyediakan makanan segar bagi awak pesawat.
Varietas tomat kerdil 'Red Robin' ditanam di ISS
Varietas tomat ceri kerdil yang populer, yang disebut "Red Robin", ditanam di "ruang sayuran" di bawah dua kondisi lampu LED yang berbeda di ISS. Dampak yang sesuai pada pertumbuhan tanaman dianalisis dalam hal perbedaan yang diamati pada hasil buah, komposisi gizi, dan tingkat mikroba. Berdampingan, studi di bumi dilakukan untuk menentukan efek penerbangan luar angkasa pada pertumbuhan tanaman.
Inilah mengapa penelitian itu penting
Perlakuan cahaya dengan rasio merah-ke-biru yang berbeda diuji untuk setiap tanaman yang ditanam di ISS. Studi berbasis tomat dapat "membantu menentukan warna terang dan praktik terbaik hortikultura untuk mencapai hasil tinggi buah tomat kerdil yang aman dan bergizi untuk melengkapi diet luar angkasa yakni makanan kemasan dan untuk menilai dampak psikologis apa pun yang mungkin ditimbulkan oleh tanaman yang tumbuh pada astronot," kata NASA dalam sebuah blog.
Bagaimana tanaman ditanam di ISS?
Tanaman tomat ditanam di tempat yang disebut "bantal", yaitu kantong dengan permukaan bersumbu yang berisi substrat dan pupuk tanpa tanah. Durasi untuk pertumbuhan diperkirakan 104 hari. Anggota kru merawat tanaman dengan membuka sumbu untuk membantu bibit muncul, memasok air, menipiskan bibit, penyerbukan, dan memantau perkembangannya, yang dikomunikasikan ke tim di bumi.
Anggota kru mengisi berbagai kuesioner
Anggota kru mengisi berbagai kuesioner untuk mensurvei suasana hati mereka sebagai respons terhadap pertumbuhan tanaman, dan untuk menilai manfaat psikologis apa pun dari interaksi dengan tanaman di lingkungan luar angkasa. Setelah memakan tomat segar, anggota kru juga diminta untuk melakukan penilaian organoleptik (atau "uji rasa") untuk menganalisis kualitas sensorik seperti rasa, warna, penampilan, kandungan air, aroma, dan rasa manis.
Studi memiliki implikasi yang signifikan untuk misi berawak di masa depan
Dari perspektif yang lebih luas, misi penjelajahan berawak di masa depan, seperti misi ke Mars, akan membutuhkan pasokan makanan segar, bersama dengan makanan kemasan. Yang penting, "crop bio-regeneration" akan membantu mengurangi massa peluncuran pada misi mendatang. Studi ini juga dapat memiliki implikasi signifikan lainnya. Perangkat keras yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman di ISS serupa dengan miniatur rumah kaca, yang dapat diadaptasi untuk terapi hortikultura.