CubeSat seukuran tas kerja milik NASA akan membantu menemukan air di Bulan
Apa ceritanya
Lunar Flashlight NASA, CubeSat seberat 14 kg, akan membantu menemukan es air yang tak terlihat di Bulan.
Ini adalah misi pertama yang menggunakan reflektometer empat laser untuk mencari air di daerah gelap permanen di kutub selatan Bulan.
CubeSat akan lepas landas dengan roket Falcon 9 SpaceX dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral pada pukul 3:37 ET (14:07 IST) hari ini.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Lunar Flashlight adalah misi demonstrasi teknologi. Ini akan menjadi yang pertama menguji spektroskopi laser aktif, yang melibatkan beberapa laser berwarna, untuk mencari es air di bawah regolit bulan, yang terdiri dari pecahan batu dan debu.
Data yang dikumpulkan oleh Lunar Flashlight akan digabungkan dengan misi bulan lainnya untuk memetakan sebaran air es di permukaan bulan.
Detail
Bagaimana spektroskopi laser aktif membantu mendeteksi air?
Reflektometer bekerja dengan menggunakan panjang gelombang inframerah-dekat yang langsung diserap oleh air.
Jika cahaya diserap, itu menandakan bahwa wilayah bulan mengandung es. Penyerapan cahaya yang lebih tinggi menyiratkan bahwa mungkin ada lebih banyak es di permukaan bulan.
Tetapi jika laser mengenai bebatuan, cahayanya akan dipantulkan kembali ke pesawat ruang angkasa, menyiratkan bahwa tidak ada es.
Detail
Flashlight ini akan bergabung dengan CAPSTONE di orbit halo bujursangkar dekat
Menjadi CubeSat kecil, Lunar Flashlight hanya akan membawa bahan bakar dalam jumlah terbatas dan karenanya tidak dapat dikirim ke orbit intensif bahan bakar.
Flashlight itu akan berlabuh di orbit halo dekat-bujursangkar dan akan bergabung dengan Cislunar Autonomous Positioning System Technology Operations and Navigation Experiment (CAPSTONE) yang merupakan yang pertama tiba di orbit ini.
Flashlight ini akan melakukan pendekatan terdekatnya yakni 15 km di atas Kutub Selatan Bulan.
Detail
Flashlight ini akan didorong oleh "propelan hijau"
Lunar Flashlight akan menjadi pesawat luar angkasa antarplanet pertama yang ditenagai oleh "propelan hijau" yang memungkinkan pesawat luar angkasa menempuh jarak yang lebih jauh dan beroperasi lebih lama.
Selain itu, bahan bakar jenis ini lebih aman untuk diangkut dan membutuhkan alat pelindung diri minimal seperti kacamata, jas lab, dan sarung tangan. Propelan ini juga lebih mudah disimpan daripada propelan yang biasa digunakan seperti hidrazin.
Detail
Durasi misi dapat diubah tergantung pada kapasitas bahan bakar
Sekitar 50 menit setelah peluncuran, Lunar Flashlight akan dikerahkan dari roket induknya yakni Falcon 9. Diperlukan waktu sekitar tiga bulan bagi pesawat luar angkasa itu untuk mencapai targetnya di orbit halo dekat bujursangkar.
Pesawat itu akan mengorbit 10 kali mengelilingi Bulan selama misi utamanya selama delapan bulan, tetapi durasinya sangat bergantung pada jumlah bahan bakar yang tersedia.
informasi
Misi bulan yang sedang berlangsung akan membuka jalan bagi upaya masa depan
"Peluncuran Lunar Flashlight, bersama dengan banyak misi satelit kecil di Artemis 1, dapat menjadi dasar penemuan sains serta mendukung misi masa depan ke permukaan Bulan," kata Roger Hunter, manajer program Small Spacecraft Technology.