Cara Melindungi Diri Dari Penipuan 'Like and Subscribe' YouTube
Menyusul pandemi COVID-19, penipuan terkait pekerjaan paruh waktu telah meningkat, memengaruhi ratusan dan ribuan orang. Salah satu penipuan tersebut terkait dengan YouTube dan telah menyengsarakan begitu banyak orang. Untuk membantu warganya mengatasi penipuan ini, akun Twitter @Cyberdost—divisi kejahatan dunia maya pemerintah India—telah membagikan video yang menjelaskan penipuan YouTube 'Like and Subscribe'.
Penipuan Dilakukan Menggunakan Platform Perpesanan Instan Yang Populer
Penipuan 'Like and Subscribe' YouTube dilakukan menggunakan WhatsApp dan Telegram. Menurut @Cyberdost, penipu meminta pengguna untuk menyukai video YouTube dan mendapatkan uang dengan melakukan tugas tersebut. Kemudian, orang-orang dijanjikan penghasilan yang menggiurkan dan diminta untuk menginvestasikan sejumlah uang untuk mendapatkan akumulasi penghasilan. Waspadalah ini adalah jebakan. Begitu seseorang 'menginvestasikan' uang, mereka langsung diblokir dari semua platform.
Penipu Akan Memikat Anda Dengan Tawaran Pekerjaan Paruh Waktu
Dalam penipuan 'Like and Subscribe' YouTube, Anda akan diming-imingi imbalan yang besar untuk melakukan tugas-tugas sederhana seperti menyukai beberapa video YouTube atau melakukan tugas-tugas mudah secara online. Anda akan menerima pesan di nomor WhatsApp Anda terkait tawaran pekerjaan "bekerja dari rumah" dengan tawaran gaji yang tinggi. Banyak pengguna, terutama anak muda, menjadi korban dan memutuskan untuk masuk dalam praktik penipuan ini.
Pihak Penipu Akan Memberikan Anda 'Pekerjaan'
Pada awalnya, pihak penipu akan memberi tahu Anda bahwa mereka sedang mencari pekerja paruh waktu yang dapat menghasilkan hingga Rp. 900.000 per hari. Saat Anda menerima tawaran tersebut, Anda ditambahkan ke saluran Telegram yang dioperasikan oleh 'Pengelola Tugas', yang nantinya akan memberikan Anda 'Pekerjaan'. Anda akan diminta untuk menekan tombol 'Like' di beberapa video YouTube dan mengirimkan bukti tangkapan layar Anda kepada pengelola.
Penghasilan Anda Ditampilkan Di Beberapa Aplikasi Atau Situs
Meskipun Anda secara konsisten melkukan tugas dengan menekan 'Like' di beberapa video YouTube, Anda akan diperlihatkan akumulasi penghasilan Anda di 'aplikasi pekerjaan' dari pihak penipu. Pada kenyataannya, sejumlah uang tersebut hanya untuk tujuan tampilan semata. Penipu tidak akan mengirimi Anda uang. Bahkan, mereka akan meminta Anda untuk 'berinvestasi' sejumlah uang, katakanlah Rp. 900.000, untuk mendapatkan akumulasi penghasilan Anda.
Para Korban Akan Diblokir Setelah Investasi
Setelah Anda mentransfer sejumlah uang, Anda diblokir di WhatsApp dan Telegram. Anda tidak mendapatkan opsi untuk berkomunikasi dengan pihak 'Pengelola Tugas' atau Perusahaan yang menawari Anda pekerjaan paruh waktu.
Ikuti Beberapa Langkah Berikut Untuk Melindungi Diri Anda Dari Penipuan Semacam Itu
Sebelum menerima tawaran tersebut, lakukan pencarian menyeluruh pada perusahaan atau pemberi kerja/perekrut. Jika Anda harus membayar untuk sebuah pekerjaan untuk menerima pengembalian uang, tidak diragukan lagi itu adalah penipuan. Jangan pernah menyetujui transaksi apa pun dan jangan memindai kode QR yang tidak dapat dipercaya. Jika terjadi penipuan online, hubungi 1930 atau daftarkan keluhan di Portal Kejahatan Dunia Maya (https://cybercrime.gov.in/).