NewsBytes Bahasa
    lainnya
    NewsBytes Bahasa
    Hiburan
    Teknologi
    Gaya hidup
    Mobil
    Olah raga
    Beranda / Berita / Teknologi Berita / Bagaimana NASA akan membawa kembali satelit yang sudah mati ke Bumi
    Garis waktu berikutnya
    Bagaimana NASA akan membawa kembali satelit yang sudah mati ke Bumi
    Misi RHESSI beroperasi selama hampir 16 tahun. Gambar representatif (Kredit foto: ESA)

    Bagaimana NASA akan membawa kembali satelit yang sudah mati ke Bumi

    menulis Handoko
    Apr 19, 2023
    11:40 am

    Apa ceritanya

    Satelit NASA yang sudah tidak berfungsi, yang diberi nama Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager (RHESSI), akan segera menuju Bumi.

    Pesawat ruang angkasa seberat 270kg itu diperkirakan akan memasuki kembali atmosfer Bumi sekitar pukul 7:00 waktu India pada tanggal 20 April dengan kemungkinan kurang lebih selama 16 jam, menurut badan antariksa itu.

    Misi RHESSI menyelidiki Matahari selama hampir 16 tahun dan dinonaktifkan pada 2018.

    1

    Sebagian besar pesawat ruang angkasa diperkirakan akan terbakar

    Sebagian besar ruang angkasa RHESSI diperkirakan akan terbakar saat masuk kembali ke atmosfer bumi.

    Beberapa komponen dari satelit yang mati diharapkan selamat saat masuk kembali. Namun, tidak perlu khawatir karena peristiwa ini tidak akan menimbulkan kerugian.

    "Risiko bahaya yang menimpa siapa pun di Bumi sangat rendah; kira-kira 1 dari 2.467," kata NASA.

    2

    Mengapa misi ini penting?

    RHESSI mengamati semburan matahari dan lontaran massa koronal pada Matahari dari posisinya di orbit rendah Bumi. Suar matahari adalah semburan radiasi yang intens di atmosfer Matahari.

    Peristiwa seperti jilatan api dan lontaran massa koronal matahari "melepaskan energi yang setara dengan miliaran megaton TNT ke atmosfer matahari dalam hitungan menit." Letusan semacam itu dapat berdampak pada Bumi, termasuk mengganggu sistem kelistrikan.

    3

    RHESSI melakukan investigasi menggunakan peralatan sains tunggal

    Satelit RHESSI digunakan untuk mencitrakan elektron berenergi tinggi yang membawa sebagian besar energi yang dilepaskan dalam semburan matahari.

    Misi tersebut melakukan penyelidikan menggunakan satu peralatan sains, sebuah spektrometer pencitraan, untuk merekam sinar-X dan sinar gamma yang dipancarkan oleh Matahari.

    Secara khusus, sebelum misi RHESSI, tidak ada gambar sinar gamma atau sinar-X berenergi tinggi yang ditangkap dari semburan matahari.

    4

    RHESSI merekam lebih dari 100.000 peristiwa sinar-X

    "Selama masa misinya, RHESSI merekam lebih dari 100.000 peristiwa sinar-X, memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari partikel energik dalam semburan matahari," kata NASA. "Pencitra membantu para peneliti menentukan frekuensi, lokasi, dan pergerakan partikel, yang membantu mereka memahami di mana partikel dipercepat."

    5

    Mengapa misi tersebut berakhir?

    Misi RHESSI juga membuat beberapa penemuan yang tidak terkait dengan semburan matahari.

    Misalnya, kilatan sinar gamma terestrial, juga disebut petir gelap, petir gelap adalah semburan sinar gamma yang dilepaskan sangat tinggi di atas atmosfer bumi dalam badai petir, hal ini terjadi lebih sering daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Misi tersebut dinonaktifkan pada tahun 2018 karena masalah komunikasi dengan pesawat ruang angkasa.

    Facebook
    Whatsapp
    Twitter
    Linkedin
    berita terkait
    Berita Terbaru

    Berita Terbaru

    Merek Mobil Mewah yang Menggunakan AI untuk Berkendara Lebih Cerdas Lifestyle
    Fitur Teknologi Tersembunyi di Mobil Sehari-hari Lifestyle
    Manfaat Menanam Bunga Marigold di Kebun Anda Lifestyle
    Tanaman Ramah Penyu untuk Taman Pantai Lifestyle
    Tentang kami Kebijakan pribadi Ketentuan Hubungi kami kode etik Keluhan ganti rugi Berita Arsip Berita Arsip Topik
    All rights reserved © NewsBytes 2025