Astronom temukan planet kecil mirip Saturnus yang tertutup debu angkasa
Apa ceritanya
Para astronom selalu kesulitan mengamati kemunculan dan perkembangan planet dalam piringan protoplanet. Mungkin sekarang tidak lagi.
Sekelompok astronom di Pusat Astrofisika Harvard & Smithsonian (CfA) berhasil menemukan metode baru untuk menemukan planet baru yang sulit terpantau.
Sebagai bonus, mereka juga menemukan bukti sebuah planet kecil yang mirip Neptunus atau Saturnus bersembunyi di salah satu piringan protoplanet.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Mengamati perkembangan planet baru di piringan protoplanet akan memberikan banyak pengetahuan tentang proses pembentukan planet. Namun, upaya itu selalu menjadi tantangan.
Metode baru yang dirancang oleh para astronom memberi kita kesempatan untuk memahami keberadaan planet baru tanpa pengamatan langsung.
Ini bisa menjadi momen besar bagi dunia astronomi.
Kendala
Sulit melihat langsung piringan protoplanet
Piringan protoplanet tempat planet terbentuk merupakan pita-pita yang terdiri atas gas dan debu. Lapisan gas dan debu yang tebal itu menghalangi astronom mengamati kemunculan planet karena cahaya yang agak redup.
"Mendeteksi langsung planet baru sangat sulit dan sejauh ini hanya berhasil dalam satu atau dua kasus," beber Feng Long yang memimpin proyek tersebut.
Petunjuk
Astronom harus cari petunjuk untuk simpulkan kemunculan planet
Karena melihat planet-planet baru secara langsung tidak bisa dilakukan, para astronom harus mencari petunjuk untuk memahami apakah sebuah planet sedang terbentuk di balik gas dan debu yang tebal.
Namun terkadang, menemukan petunjuk akan keberadaan planet cukup sulit.
"Kami perlu teknik baru untuk mengamati dan membuktikan bahwa ada sebuah planet di sana," ujar Long.
Temuan baru
Apa yang ditemukan pengamatan baru ini?
Pada pengamatan terbaru ini, Long kembali ke LkCa 15, sebuah piringan protoplanet yang terletak 518 tahun cahaya di konstelasi Taurus. Pengamatan oleh observatorium ALMA sebelumnya menunjukkan bukti pembentukan planet di piringan itu.
Dia menggunakan data tersebut lalu menemukan cincin berdebu dengan dua kelompok material yang berputar di dalamnya pada jarak sekitar 42 unit astronomi.
Kemunculan planet
Penumpukan material menunjukkan keberadaan planet
Material yang Long temukan berupa satu gumpalan kecil dan satu busur lebih besar yang dipisahkan sejauh 120 derajat. Derajat pemisahan inilah yang ternyata sangat penting.
Dengan bantuan model komputer, dia memeriksa data untuk mencari tahu apa yang menyebabkan penumpukan material. Ternyata, ukuran dan lokasi keduanya cocok dengan keberadaan sebuah planet.
Titik Lagrange
Bagaimana Long mengetahui keberadaan planet?
Penemuan Long mengandalkan titik Lagrange. Titik lagrange adalah titik keseimbangan untuk objek kecil di bawah pengaruh dua benda besar yang mengorbit.
Dalam kasus ini, busur dan gumpalan material yang terdeteksi berada pada titik Lagrange L4 dan L5. Sebuah planet kecil yang menyebabkan penumpukan debu di L4 dan L5 tersembunyi di antara keduanya pada sudut 60 derajat.
informasi
Planet ini berumur 1-3 juta tahun
Berdasarkan temuan di atas, planet ini kira-kira seukuran Neptunus atau Saturnus. Usia planet satu hingga tiga juta tahun, tergolong muda untuk ukuran planet. Namun, penemuan planet dalam piringan protoplanet menggunakan metode ini akan sulit, mengingat keterbatasan teknologi.