Pesawat luar angkasa NASA Artemis 1 Orion sedang menuju kembali ke Bumi
Apa ceritanya
Pesawat luar angkasa Orion Artemis 1 sedang dalam perjalanan kembali ke Bumi. Pesawat itu akan mendarat di Samudra Pasifik pada 11 Desember pukul 17:30 GMT (23:00 IST).
Pesawat luar angkasa itu baru-baru ini melakukan terbang lintas bertenaga terakhir, sekitar 127 km di atas permukaan bulan.
Misi Artemis 2 mendatang akan menjadi penerbangan luar angkasa berawak mengelilingi Bulan yang akan berlangsung pada akhir 2024.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Misi Artemis 1, penerbangan demonstrasi uji pesawat luar angkasa Orion dan roket SLS (Space Launch System), lepas landas pada 16 November.
Baru-baru ini, NASA melakukan penilaian awal terhadap roket SLS dan mengungkap bahwa roket Bulan itu melampaui semua ekspektasi pada perjalanan perdananya.
Misi Artemis 3 berencana untuk mendaratkan astronot di Bulan, hampir 50 tahun setelah Apollo 17.
Detail
Pesawat luar angkasa ini melewati 127 km di atas permukaan bulan
Orion melakukan "return powered flyby burn" pada tanggal 5 Desember pukul 11:43 EST (22:13 IST), yang mengubah kecepatannya sebesar 1.054 km/jam dan mengarahkannya ke Bumi.
"Return powered flyby adalah manuver besar terakhir dari misi ini, dengan koreksi lintasan yang lebih kecil untuk menargetkan Bumi yang tersisa," kata NASA dalam postingan blog resmi.
Detail
Kembalinya Orion adalah prioritas utama NASA
NASA menggambarkan kembalinya Artemis 1 sebagai "prioritas". Orion akan melakukan perjalanan dengan kecepatan 39.500 km/jam, lebih cepat dari pesawat luar angkasa mana pun yang melakukan perjalanan kembali ke Bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Perisai luar angkasa harus tahan terhadap suhu tinggi, mendekati 2.800 derajat Celcius, yang akan dihasilkan oleh gesekan dan tekanan saat Orion masuk kembali ke Bumi.
Detail
Ada 11 parasut untuk memandu pendaratan Orion
Perisai panas Orion akan membantu menurunkan kecepatannya saat masuk kembali ke Bumi. Selanjutnya, sistem parasut pesawat luar angkasa ini, yang terdiri dari 11 parasut, akan memperlambat pesawat luar angkasa ini dari 521 km/jam menjadi 27 km/jam agar dapat mendarat dengan aman di Samudra Pasifik, lepas pantai San Diego.
Orion akan menggunakan tiga parasut utama untuk melakukan pendaratan meski bisa mendarat dengan aman menggunakan dua parasut.