Apa Itu Solar Maximum Dan Seberapa Berbahayanya
Kira-kira setiap 11 tahun, Matahari mengalami siklus matahari. Saat ini kita sedang melihat siklus matahari ke-25 yang diperkirakan akan mencapai puncaknya, yang disebut 'Solar Maximum', paling cepat fenomena ini akan terjadi pada tahun 2024, menurut penelitian terbaru. Ini adalah tahun sebelum prediksi awal dan menurut para peneliti, 'Solar Maximum' yang akan datang akan jauh lebih kuat dari yang diperkirakan semula.
Apa Yang Terjadi Selama Siklus Matahari?
Menurut NASA, selama 11 tahun siklus matahari, Matahari berubah dari kondisi agak tenang—fase ini disebut Solar Minimum—menjadi aktif dan berbadai, atau 'Solar Maximum'. Prosesnya berulang dengan cara yang sama. Pada fenomena 'Solar Minimum', medan magnet Matahari masih terkendali. Namun saat 'Solar Maximum' kutub magnet Matahari menjadi terbalik, menggeser kutub utara menjadi kutub selatan dan sebaliknya.
Saat Medan Magnet Matahari Melemah, Akan Terjadi Peningkatan Aktivitas Matahari
Saat siklus matahari berlangsung, medan magnet Matahari menjadi tidak terkendali, dengan beberapa area menjadi lebih termagnetisasi daripada area yang lain. Akhirnya, medan magnet melemah, membawa peningkatan aktivitas matahari. Ketika energi magnet ini dilepaskan, energi magnet memicu semburan radiasi yang sangat terang, yang disebut jilatan api matahari. Kadang-kadang, jilatan api disertai dengan partikel yang bergerak cepat yang disebut Coronal Mass Ejections (CMEs).
Kami Saat Ini Sedang Bersiap Menuju Puncak Siklus Matahari ke-25
Mengapa siklus matahari biasanya berlangsung selama 11 tahun? Siklus tersebut adalah sesuatu yang belum kami yakini. Para astronom mengamati siklus matahari pertama antara 1755 dan 1766. Siklus matahari ke-25 saat ini dimulai pada Desember 2019, sesuai keterangan dari NASA.
Para Ilmuwan Melacak Siklus Matahari Dengan Memantau Bintik Matahari
Salah satu cara dari para ilmuwan dalam melacak siklus matahari adalah dengan memantau bintik matahari, daerah di Matahari yang tampak lebih gelap karena lebih dingin daripada daerah sekitarnya. Medan magnet Matahari adalah yang terkuat di bintik matahari. Pada bulan Januari, para ilmuwan mengamati bintik matahari dua kali lebih banyak dari yang diperkirakan NASA, 143 titik dari yang dulunya hanya 63. Angka ini adalah indikator penting bahwa Matahari semakin mendekati fase 'Solar Maximum'.
Jumlah dan Intensitas Dari Suar Surya Juga Merupakan Sebuah Indikator
Indikator penting lain dari 'Solar Maximum' adalah frekuensi dan intensitas suar surya. Suar surya terbagi dalam lima kelas: A, B, C, M, dan X. Setiap kelas sekitar 10 kali lebih kuat dari yang sebelumnya. Pada tahun 2022 tercatat ada lima kali lebih banyak suar surya kelas C dan kelas M daripada tahun 2021. Selanjutnya, paruh pertama tahun 2023 mencatat lebih banyak suar surya kelas X daripada di keseluruhan tahun 2022.
Suar Matahari Juga Dapat Dikaitkan Dengan Badai Geomagnetik
Suar matahari juga dapat menyebabkan badai geomagnetik, yaitu gangguan pada magnetosfer bumi yang disebabkan oleh angin matahari atau CME. Lonjakan jumlah badai geomagnetik yang melanda planet kita tahun ini telah menyebabkan suhu di termosfer—yang merupakan lapisan tertinggi kedua di atmosfer Bumi—mencapai level tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Badai Matahari Bisa Berisiko Bagi Satelit Yang Mengorbit Bumi
Jadi seberapa berbahayanya badai matahari? Badai matahari dapat mengionisasi atmosfer bagian atas Bumi dan ini dapat berdampak pada satelit yang mengorbit Bumi, menyebabkan satelit bertabrakan satu sama lain atau jatuh dari orbit. Radiasi dari badai matahari ini bahkan dapat menimbulkan ancaman bagi pesawat ruang angkasa dan astronot. Hantaman badai yang intens dapat mengganggu radio jarak jauh dan sistem komunikasi serta menghambat jaringan listrik.